Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengimitasi Desaku, Desa Kenangan

6 Februari 2022   07:21 Diperbarui: 6 Februari 2022   07:33 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah. Allahumma shali 'ala muhammad wala alihi muhammad. Penulis dan kebanyakan pembaca adalah orang desa. Orang desa itu walau masih "kampungan" namun tangguh. Tahan menderita, tahan susah. Tulisan ini mengupas karakter orang desa dari prospektif yang positif dan pindah ke kota.

Desaku desa kenangan

Betapa orang desa itu termasuk orang yang berunrung dalam banyak hal. Pertama, orang desa memiliki pengalaman hidup susah tetapi tabah dan sabar dengan kondisi kehidupan yang mereka alami. Makan enak, makan susah, tidur enak,jauh dari keramaian dan kebisingan kota, air sungai bersih, udara desa yang bersih dan suasana desa yang penuh dengan sifat gotong royong, penuu simpati dan empati.

Banyak kenangan lain yang tak mungkin dilupakan antara kain hidup berdampingan dengan tetangga, tidur di sawah, bekerja sama menanam padi, mengetam padi, memetik kopi, mencari ikan, berjalan pulang pergi ke kebun, pergi dan pulang ke kalangan dsb.

Menanam padi di desa bersama guru fan murif lain juga mengetam padi merupakan momen tak terlupakan sampai kapanpun. Sambil ngobrol tentang banyak hal, pekerjaan menuai padi atau menanam padi itu terasa cepat. Terasa damai terasa indah.

Mencari ikan bersama kakek, ayah, paman, tetangga dimulai tengan berjalan jauh menyebetangi sungai demi sungai, berjalan dari hutan satu ke hutan berikutnya. Sambil bercerita kami sampai ke sungai yang dituju. Ikan masih banyak. Masak nasi bersama. Masak lauk bersama. mencari ikan bersama. Makan bersama. Indahnya suasana di desa.

Mengimitasi desaku

Ketika sudah di kota, penulis dan pembaca pasti rindu desa kelahiran kita. Maka penulis mewakili babyak pembaca berusaha dan berdoa untuk melakukan imitasi desa kita masing-masing. Penulis berasal dari desa yang banyak pouon, banyak badan air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun