Bismillah,
Alhamdulillah. Allhumma shaliala muhammad. Berdusta punya implikasi yang sangat luas. Bisa merusak hubungan sesama. Bisa mengundang murka Allah. Di akhirat mendapat azab yang pedih. Tetapi ternyata ada berbohong yang dibolehkan. Tulisan ini mengupas dusta yang diperbolehkan.
Cerita berbohong
Pada zaman dahulu ada seorang pemuda kampung yang berhobong tentang keberadaan srigala. Waktu itu dia mengembali kambingnya. Ketika pertama kali ia berteriak bahwa ada serigala maka mayoritas penduduk desa itu mendatangi suara minta tolong itu. Segelah mereka datang pemuda itu berdusta. Â Semua orang kecewa padanya.
Besoknya dia berteriak lagi ada serigala. Orang kampung sebagian masih datang. Tapi junlah yang datang. Tapi orang sudah marah. Dan ditandai bahwa orang itu suka bohong. Setelah lama ternyata serigala bendibaar ada dan dia berteriak minta tolong. Tak ada orang datang. Orang sudah kapok. Maka habislah kambing gembalaan pemuda itu. Dan orang tak percayala lagi padanya jika dia mau meminta pertolongan. Itulah hukuman masyarakat. Jauh lebih keras dibanding hukum yang berlaku di masyarakat.
Suami berbohong kepada istri
Istrinya memasak makanan tapi tak sedap, tidak enak. Suami boleh berbohong kepada istrinya ketika ditanya rasa masakannya. Suami bilang masakan istrinya enak. Sedap.
Istri berbohong kepada suaminya
Suatu hari suami membeli sesuatu untuk istrinya misalnya sepatu. Istri mengatakan bahwa sepatunya bagus, enak dipakai. Walaupun itu dusta. Takut menyinggung perasaan suaminya.
Berbohong ingin mendamaikan
Jika ada orang bermusuhan karena suatu sebab maka kita bisa berbohong untuk mendamaikan mereka. Suatu hari kita memberitahu satu pihak bahwa pihak musuhnya itu titip salam dan sebagainya. Itu bohong yang bermaksud mendapaikan.
Berbohong kepada orang ingin membunuhÂ
Jika kita tahu bahwa ada orang yang mencari tetangga kita atau teman kita dan kita tahu dia akan membunuh tetangga kita atau teman kita itu. Maka boleh bahkan wajib berbohong. Kita katakan tidak ada dia di sini. Sudah pindah. Bahkan berdosa jika kita jujur mengatakan bahwa tetangga atau teman kita itu ada di dalam dan memang dia itu orang jahat.Â
Itulah sejumlah hal yang boleh kita berbohong. Tetapi berdusta yang lain mesti kita pertanggungjawabkan dunia akhirat. Jadi hati-hatilah dengan berbohong dengan menggunakan lidah kita yang tak bertulang itu. Ringan diucapkan tetapi pertanggungjawabannya sampai ke alam kubur, sampai ke nerakanya Allah. Jika kita banyak berdusta hati-hati. Banyak  minta ampun pada Allah dan bertaubat.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H