Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wahai Anak-anakku, Jangan Kalian Tertipu Oleh Dunia Ini

11 Januari 2022   04:04 Diperbarui: 11 Januari 2022   11:07 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Alhamdulillah. Allahumma shaliala muhammad. Pembaca yang saya hormati terutama anak-anakku, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa ukuran kemuliaan kita manusia bukan harta, bukan tahta, bukan pula gelar, bukan pula teknologi.  Kita selama ini di dunia ini ada dalam penipuan. Tulisan ini mengupas tentang kemuliaan vs penipuan.

Al-hujarat ayat 13 

Satu-satunya sumber kemuliaan manusia adalah ketaqwaan kepada Allah. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al-hujarat aya 13.

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.

Ayat ini memberi tahu bahwa karena keturunan atau nasab karena bangsa, karena kekayaan, karena tahta, karena pendidikan atau gelar, atau karena wanita tidak memberikan jaminan kemuliaan pada diri kita. Di mata Allah ketaqwaan itu hanya ada jika kita taqwa kepada Allah.  Kemuliaan itu ada hanya dalam pandangan Allah bukan dari pandangan manusia.

Taqwa kepada Allah itu meliputi mentaati Allah dan rasulNya, berbakti kepada Orangtua, berakhlak mulia, jujur, hati-hati dalam bertindak, hati-hati dalam berkata-kata, banyak menangis pada malam hari, banyak beristighfar, banyak mendakwahkan agama Allah, mengajak taat kepada Allah, banyak mencegah kemungkaran, banyak menegakkan keadilan, tidak memzalimi orang lain dll.

Jangan mati sebelum muslim adalah perintah Allah. Setiap jumaat khotib selalu memberi nasehat agar kita bertaqwa dengan sebenar-benarnya kepada Allah dan jangan kita mati sebelum kita benar-benar tunduk dan patub kepada Allah, itulah taqwa kepada Allah.

Jangan tertipu wahai anak-anakku

Anak-anakku, ayahmu, abahmu serta ibumu sebentar lagi akan dipanggil Allah karena kontrak kami habis. Maka abah dan ibumu akan sangat bahagia sekali jika kalian tidak tertipu oleh dunia yang menipu ini. Harta perlu tapi untuk mentaati Alah dalam mencarinya dan dalam membelanjakannya. Jangan mencari harta yang haram, jangan kikir, jangan dibelanjakan untuk yang tidak sesuai syariat agama. Banyak mengingat Allah, mengingat kematian, banyak bertaubat, banyak beribadat dan meninggalkan larangan Allah.

Dalam menulis kita mesti benar dan jujur. Dalam meneliti mesti benar dan jujur. Dalam mengajar mesti benar dan jujur. Sampaikan kepada manusia berita dari Allah bahwa kebahagiaan manusia hanya dalam agama. Ada surga ada pula neraka. Surga dipersiapkan oleh Allah untuk mereka yanh taqwa. Neraka dipersiapkan bagi mereka yang tertipu oleh dunia, menipu orang lain dan tidak adil pada orang lain. Hanya Allah itu maha pengampun dan penerima taubat. Maka selalulah minta ampun dan  bertaubat atas dosa-dosa kita. 

Alasan nabi diutus

Kemuliaan bisa dicapai jika kita menperbaiki yakin kita kepada Allah, punya sifat qonaah, punya sifat wara' dan punya sifat taat. Kita mesti perbaiki terus yakin kita kepada Allah bahwa Allah melihat apa-apa yang ada dalam hati kita, melihat amal kita. Dia tidak melihat wajah kita dan harta kita.

Nabi diutus dari ayah yang bernama Abdullah. Artinya nabi diutus untuk menjadikan  kita mesti menjadi hamba Allah bukan hama harta, bukan hamba tahta, bukan hamba wanita, bukan menjadi hamba gelar. Nabi diutus dari ibu bernama Aminah. Yang berarti nabi diutus untuk mendakwahkan supaya kita menjadi pemberi amanah, pemegang amanah, pemberi rasa aman kepada umat. Nabi diutus dari pengasuhnya, ibu susuannya yakni Halimah tsusadiyah yang bermakna kelembutan. Karena itu nabi diberi peluang atau metode atau cara untuk mendakwahkan islam dengan kelembutan.

Karena punya sifat sebagai hamba Allah, bersifat memberi rasa aman dan punya sifat lembut kepada  orang beriman dan orang tidak beriman maka islam maju pesat. Namun nabi juga punya sifat keras kepada orang yang megganggu agama Allah. Banyak perang yang nabi hadapi dan pimpin karena kaum kafir melakukan permusuhan kepada orang islam. Nabi tidak melakukan peperangan kepada kaum kafir yang tidak memusuhi islam.

Kemuliaan vs penipuan

Kemuliaan yang dicapai dengan kecurangan adalah kemuliaan palsu. Sebaliknya kemuliaan yang dicapai atas dasar ketaqwaan kepada Allah adalah kemuliaan sejati. Kemuliaan mempeoleh gelar kesarjanaan misalnya diraih dengan memalsukan data akan menyebabkan penyesalan selama-lamanya. Karena hasil pemalsuan data itu akan terus ada di internet sehingga hari kiamat. Itu adalah dosa jariyah. Untuk keluar dari dosa jariyah itu ada dua. Pertama, bertaubat dengan tubat nasuha. Kedua, dengan banyak-banyak melakukan amal jariyah.

Maka saya pernah menyatakan kepada anak-anak saya bahwa saya menyesalkan menyekolahkan kalian. Ini saya katakan kepada mereka karena saya lihat dan saya rasakan bahwa anak sekolah tinggi itu dekat dengan kecurangan dan melanggar ajaran agama. Kepada anak saya yang jadi dokter gigi saya nasehatkan agar pelajari mana tindakan dokter gigi itu yang dibolehkan oleh agama dan mana yang dilarang. Karena jika kalian memperoleh uang dari melakukan praktek yang dilarang agama akan berdampak buruk kepada anak dan orangtua kalian. Harta yang diperoleh dari cara haram akan dihisab dengan api neraka. Orangtua yang mendidik dan membesarkan kalian akan memperoleh dosa jariyah karena anaknya berbuat dosa jariyah.

Demikian juga kepada anakku yang memperoleh pendidikan ilkom, hubungan internasional dan dokter umum. Banyak peluang menipu dan berbuat baik. Dalam ilkom, banyak peluang untuk melakukan manipulasi data. Demikian juga dalam hubungan internasional dan dokter. Dalam huhungan internasional, banyak peluang untuk berbuat amal jariyah tetapi afa juga peluang memperoleh dosa jariyah.   Dokter jika mempraktekkan aborsi terhadap kandungan yang tidak membahayakan adalah perbuatan membunuh satu anak manusia. Membunuh satu anak manusia sama dengan membunuh seluruhnya.

Demikian pembahasan kita tentang kemuliaan vs kepalsuan selama hidup di dunia.  Ya Allah ampuni dosa-dosa kami,terima taubat kami.

Jayalah kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun