Bismillah,
Alhamdulillah. Allahumma shaliala muhammad. Derajat kesehatan manusia ditentukan oleh faktor lingkungan sebagai penyebab utama, diikuti oleh prilaku mereka, lalu faktor keturunan dan akses kepada pelayanan kesehatan. Tetapi kesehatan manusia itu juga ditentukan oleh kegiatan olahnraga untuk kesehatan fisik, sementara oleh fikiran untuk kesehatan jiwa dan kesehatan sosial oleh baik atau buruknya hubungan dengan manusia lain. Tulisan ini membicarakan kesehatan sosial.
Apa itu sehat sosial?
Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.
Hubungan sosial adalah suatu hal yang unik. Setiap orang menjalani hubungan sosial yang berbeda sehingga cara menentukan kualitasnya juga berbeda. Walau demikian, pertanyaan berikut bisa membantu kita melihat kualitas hubungan sosial kita saat ini:
- Apakah belakangan ini kita lebih banyak merasa terhubung dengan orang lain atau malah merasa kesepian?
- Apakah ada orang yang dapat kita hubungi ketika kita butuh dukungan?
- Hubungan seperti apa yang paling kita hargai?
- Interaksi seperti apa yang membuat kita  bersemangat dan apa yang membuat kita  merasa lelah?
- Adakah komunitas yang penting bagi kita? Jika ya, komunitas seperti apa?
Memperbaiki kesehatan sosial kita
Memperbaiki kesehatan sosial kita tentu perlu melakukan serangkaian kegiatan yang dapat memperbaiki kesehatan sosial kita. Pertama, melakukan kegiatan bersama. Kegiatan bersama dapat kita lakukan dengan melakukan acara makan bersama di rumah makan, melakulan piknik atau kegiatan bersama lainnya.
Kedua, menjalin hubungan baru. Berapapun teman kita masih terasa kurang. Jagalah dan tingkatkab kualitas hubungan dengan sesama dengan memberi atensi, perhatian, menolomg jika ada yang memerlukan bantuan dll.Â
Ketiga, menjaga kualitas hubungan kepada sesama. Hubungan kepada sesama teman, keluarga, orang tua, saudara perlu diperbaiki kualitasnya. Semangat reka berkorban dan memberi tanpa mengharap kembali adalah bagian dari memperbaiki hubungan kepada sesama. Lupakan apa-apa kebaikan kita adalah jauh lebih baik dan mulia. Sementara itu kita mesti melupakan keburukan saudara kita, teman kita, kerabat kita.
Kita juga diingatkan untuk tidak melupakan kesehatan secara sosial. Orang yang memiliki relasi sosial cenderung memiliki umur yang lebih panjang. Terlebih di masa pandemi, di mana menjadi relasi dengan orang-orang terdekat mengambil peran penting untuk menjaga diri tetap positif.
Baik itu kesehatan fisik, mental, dan sosial saling berhubungan satu sama lain. Saat salah satu di antaranya tak terjaga dengan baik dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Jayalah kita sekuam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H