Bismillah,
Berapa tahun ini jemaah kami di Lingkungan Perumahan Bukit Sejahtera Palembang diberi ujian yang berat yakni meninggalnya istri mereka. Hari ini kembali tetangga kami jemaah kami, ditinggal istri soleha. Adalah Abdul Mazid Zahti, mantan ketua MBR, seorang dai, seorang ahli ibadah harus rela istrinya diambil oleh Allah swt. Beliau memang sudah lama mengurus isteinya itu karena mengalami sakit. Tulisan ini mengupas beruntungnya mereka yang mempunyai istri soleha.
Para nabi lahir dari wanita soleha
Dari istri shaleha ini pula nantinya akan dilahirkan anak-anak shaleh/ shaleha. Sejarah mencatat dari wanita-wanita shaleha menghasilkan generasi shaleh/ shalehah, misalnya: “Nabi Ibrahim dilahirkan dari seorang Bapak bernama Azar yang membuat patung-patung sesembahan rakyatnya Nabi Ibrahim. Sementara ibunya “Umayla’ adalah wanita shalehah yang melahirkan Nabi Ibrahim. Dan Nabi Ibrahim yang bergelar Khalilullah (Kesayangan Allah) menghasilkan Nabi-Nabi sebanyak 18 orang keturunannya jadi Nabi, makanya dikenal juga Nabi Ibrahim sebagai Abul Ambiya’ (Bapaknya Para Nabi).
Para nabi kebanyakan punya istri soleha
Para nabi juga dianugerahi istri soleha. Sebut saja nabi Adam, Ibrahim, nabi Yusuf, nabi Ya'qub, nabi Musa, nabi Muhammad saw. Dengan didampingi para nabi dapat melaksanakan tugas dakwah mereka. Mengapa? Karena istri soleha menciptakan pikiran tenang, melahirkan keturunan yang soleh dan soleha. Nabi Muhammad sendiri adalah contoh terbaik bagaimana istri pertama beliau yang sangat sangat soleha. Khodijah dapat menghibur nabi dalam suasana yang tidak mengenakkan nabi, juga khodijah rela hartanya habis untuk agama. Bahkan khodijah rela jadi miskin.
Harta terindah
Haji Rhoma Irama pemusik dan penyanyi terkenal mengabadikan dalam lagunya: “Setiap keindahan perhiasan dunia, hanya istri saleha perhiasan terindah. Setiap keindahan yang tampak oleh mata, Itulah perhiasan, perhiasan dunia. Namun yang paling indah di antara semua, Hanya istri shalehah, istri yang shaleha”.
Beruntunglah mereka yang dianugerahi Allah istri soleha.
Untuk dapat memperoleh istri soleha para lwlaki harus soleh. Karena para istri itu adalah pakaian kita. Tidak mungkin pakaian yang tidak aman akan mampu dipakai oleh pakaian yang aman juga.
Karena itu penulis mengajak dirinya sendiri untuk menempah dirinya menjadi soleh lagi, terus dan seterusnya. Karena para lelaki adalah pengayom para istri dan anak cucu mereka, sebagai contoh. Para suami mestinya selalu mentransformasi menjadi orang yang beribadat, bertaubat, bermualat dengan baik sehingga menjadi manusia yang soleh.
Jika para lelaki soleh maka mereka akan dengan mudah membimbing para istri dan anak cucu mereka ke jalan kebaikan, ke jalan ketaatan kepada Allah. Jika para suami atau ayah tidak soleh maka para istri dan anak-anak akan kesulitan memperoleh contoh yang ideal.
Jayalah kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI