Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenangan Waktu di Desa Susah untuk Dilupakan

14 Desember 2021   06:32 Diperbarui: 14 Desember 2021   07:35 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Pembaca dan penulis punya masa lalu yang susah untuk dilupakan. 

Mengapa ? 

Karena kita punya memori yang terekam dengan baik di dalam memori otak kita dan juga di dalam jiwa kita. 

Karena itu aneh jika ada orang yang melupakan masa lalunya dan hanya ingat sebagian saja. 

Tulisan ini mencoba menuliskan kenangan masa lalu penulis sewaktu menjalani hidup di dusun Lubuk Langkap Air Nipis dulunya Seginim kabupaten Bengkulu Selatan Bengkulu.

Airnya jernih 

Lubuk langkap berada di sebelah timur laut kota Manna berjara sekitar 30 km. Dusun ini berjarak 3 km sebelah utara desa Palak Bengkerung. Baik Palak Bangkerung maupun Lubuk Langkap ada bendungan irigasi untuk mengairi sawah pafa bagian hilir kedua wilayah tersebut. Hanya saja bendungan Lubuk Langkap hanya untuk mengairi sawah puluhan hektar sawah, sementara bendungan Palak Bengkerung dapat mengairi ratusan bahkan ribuan hektar sawah.

dokpri, google earth
dokpri, google earth

Sungai, Bukit, gunung, dan sawah 

Ketika dulu berjalan kaki mau meninggalkan atau ketika pulang kampung kami dusun Lubuk Langkap, kami akan disajikan pemandangan yang indah. Bahwa desa kami berada di sebelah kiti sungai yang airnya jernih yakni Air Nipis. Kami akan disuguhi bukit Riki, lalu sawah ada membentang di kiri jalan dan kanan jalan kami. Demikian juga pada kejauhan ada  gunung dan bukit barisan dan tegak membiru di kaki langit di bagian timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun