Fokus dari tulisan ini adalah gutu bahasa Inggeriaku. Tak usah disebutkan namanya di sini. Beliau adalah sosok yang saya kagumi karena bahasa inggerisnya sangat pandai. Paling tidak di mataku kala itu bapak itu bahasa Inggerianya sempurna. Suatu hari dia mengajak teman satu kontrakkanku tapi tidak mengajakku.Â
Banyak alasan mengapa dia tidak mengajakku. Pertama, badanku tidak begitu besar. Kawanku lumayan besar meskipun tidak gemuk. Kedua, pekerjaan yang akan dikerjakan adalah pekerjaan berat bagi orang yang belum terbiasa. Apa itu? Menebas hutan belukar untuk menanam cengkeh.
Saya waktu itu tak dipedulikan karena sebab yang tidak jelas. Tetapi saya secara ikhlas tetap saja menolong guruku itu. Saya tetap hormat dan mengajak guruku bicara. Dia menjawab tetapi tidak begitu mesra dibandingkan pada kawanku itu. Â Tetap saja saya respek dan membantu guruku itu jika kawanku diajak oleh guruku.
Kuliah di PT
Sejak tamat SMA sampai sekarang saya sudah tidak pernah lagi ketemu dengan guru bahasa Inggeris. Pada beberapa tahun yang lalu saya bertemu dengan salah seorang guru SMA yang mengajar banyak mata pelajaran pada kami.
 Sebut saja Aljabar, Ilmu Ukur, Ilmu pasti lainnya. Saya jemput guru itu di rumahnya lalu kami makan di rumah makan. Kami ngobrol ke sana kemari. Kami senang sekali bisa cerita panjang tentang kehidupan. Saya bersyukur sekali pada guru-guruku. Bagiku mereka memang punya peran dan memformat hidupku.Â
Khusus kepada guru bahasa Inggerisku aku memang punya kenangan luar biasa karena tekadku, kesabaranku dan kegigihanku terbangun dan terasah karena perlakuannya padaku sewaktu "menolongnya" membuka lahan untuk kebun cengkehnya. Saya yakin ini semua Allah beri keberkahan bagi saya karena menolong guru secara ikhlas karena Allah.Â
Kepada anak-anakku saya selalu ajarkan berbuat baiklah kepada guru-guru kalian walau hanya sebuah perhatian apalagi jika bisa menolong secara langsung terutama atensi, doa dan tenaga. Tidak rugi anak-anak jika kalian menyenangkan para guru kalian walau hanya sekedar menghormati mereka di kelas, di sekolah atau kala di luar sekolah.
Guru memang "malaikat" kita yang didatangkan Allah untuk meninggikan derajat kita di dunia dan di akhirat.
Jayalah kita semua.
Â