Mohon tunggu...
Supli rahim
Supli rahim Mohon Tunggu... Dosen - Penulis dan dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Orang biasa yang ingin mengajak masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terkenang dengan Guru yang Memukul Kami dengan Mistar Panjang

12 November 2021   10:05 Diperbarui: 12 November 2021   11:51 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber; newstara.com  via kaskus.co.id

 bismillah, 

Kami yang pernah sekolah di Madrasaha Ibtidaiyah Muhammadiyah Tanjung Baru Air Nipis Bengkulu Selatan punya kenangan indah. Indah karena jika ingat kami tersenyum kecil. Ingat guru-guru kami yang punya kebiasaan unik. Siapa salah dalam menjawab pertanyaan guru dikasih pukulan dengan mistar panjang. Siapa malas dikasih pukulan dengan mistar panjang.

 Tradisi lama 

Tradisi ini hanya ditemukan ketika generasi terdahulu belajar di Madrasah. Setiap kelas ada mistar panjang dengan ukuran 100 cm. Kegunanan awal dari mistar ini bukan untuk memukul tangan murif tetapi sebagai alat pemggaris ketika guru atau murid membuat tugas di papan tulis.

 Guru biasanya menggunakan mistar ketika dia membuat gambar yang memerlukan alat bantu. Biasanya ada pembuatan gambar bangunan, tabel dsb yang memerlukan mistar panjang ini. Penggunaan mistar ini juga masih berlangsung di sekolah SMP dan SMA.

 Hukuman

 Penggunaan mistar panjang digunakan para guru pada murid yang mesti dihukum. Hukuman oleh para guru dengan mistar ini beragam. Pertama, jika murid terlambalt datang ke sekolah tanpa alasan yang jelas. Kedua, hukuman diberikan pada murid yang memjawab salah. Ketiga, hukuman diberikan pada murid lalki-laki yang meninggalkan solat jumaat.

 Guru mengabsen siapa yang hadir pada solat jumaat dan siapa yang tidak hadir. Keempat, murid yang kedapatan mencuri seperti mencuri alat atau barang milik teman atau tetangga diberikan hukuman berat dengan dipukul mistar panjang beberapa kali. 

Sudah menyebar 

Kami para murid dari desa terpencil bernama Luhuk Langkap atau Tanjung Baru yang semasa kecil dipukul guru dengan mistar panjangbtrlah menyebar dari Aceh sampai ke pulau Jawa. Guru kami ada yang masih hidup. Ada juga yang sufah meninggal dunia. Tapi sangat menyayangi para guru mereka memang sangat berjasa dalam hidup kami. Betapa tidak kami tidak akan pernah jadi pintar tanpa sumbangan guru kami pada saat kami masih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun