Mohon tunggu...
Supiyati
Supiyati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru di Songgon, Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Pelajaran IPAS Fase B Kelas IV

28 September 2022   20:00 Diperbarui: 28 September 2022   20:09 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi: SD Negeri 1 Sumberarum

Lingkup Pendidikan: Sekolah Dasar

Tujuan yang akan dicapai: Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada  pelajaran IPAS kelas IV SDN 1 Sumberarum

Penulis: Supiyati

Tanggal: 10 September 2022

Situasi

Proses adaptasi dari belajar daring ke luring memunculkan dampak yang besar, antara lain:

  • Peserta didik kelihatan murung dan lesu selama belajar.
  • Dalam penyampaian materi peserta didik asik bermain sendiri.
  • Peserta didik tidak memberikan tanggapan setelah penyampaiain materi selesai.
  • Orang tua tidak memantau perkembangan belajar putra- putrinya.
  • Pembelajaran tidak menerapkan metode variatif dan penggunaan media.

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk di bagikan karena banyak pendidik yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang  penulis alami, sehingga praktik ini di harapkan selain bisa memotivasi  penulis juga di harapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan pendidik lain.

Penulis yang berperan sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab untuk melalukan proses pembelajaran  secara efektif. Dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar  bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan

Yang menjadi tantangan dalam kegiatan Praktik  sebagai berikut:

Peserta Didik

  • Pengkondisian dan pemahaman peserta didik dalam

      mencermati Lembar Kerja peserta Didik maupun

      lembar evaluasi kurang.

  • Peserta didik kelihatan murung dan lesu selama

      belajar.

  • Dalam penyampaian materi peserta didik  bermain
  • sendiri.

  • Peserta didik tidak memberikan tanggapan setelah

Penyampaian materi selesai.

 

Pendidik

  • Diperlukanya kreatifitas pendidik dalam menemukan media, metode,dan bahan ajar yang sesuai dengan materi. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempersiapkan pembelajaran dengan media yang menarik dan kelengkapan mengajar yang tertuang di dalam perangkat pembelajaran. Selain itu pendidik juga dituntut untuk selalu belajar menerapkan ice breaking agar peserta didik tetap konsentrasi didalam pembelajaran dan tidak membosankan..

 

Teman sejawat 

Tantangan selanjutnya berasal dari teman sejawat yang belum memiliki kemampuan profesional dalam proses perekaman. Sehingga hasil video tidak sesuai dengan harapan.

Dari beberapa tantangan diatas, penulis menyimpulkan bahwa sebagai seorang pendidik yang profesional, kemampuan pedagogik maupun profesional dan juga sosial sangat dibutuhkan dan saling berhubungan satu dengan yang lain.

Yang turut terlibat dalam praktik:

  • Penulis sebagai pendidik,
  • Peserta didik kelas empat, dan

Teman sejawat yang membantu proses perekaman

Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi tantangan diantaranya:

  • Melakukan wawancara bersama teman sejawat serta mencari literatur yang memberikan pemahaman serta mendukung penggunaan model, media dan penggunaan alat peraga. Berikut kajian literatur yang penulis dapatkan:
  • Berdasarkan teman sejawat:
  •       Tutor sebaya akan memberikan keleluasaan dan
  •       peluang peserta didik untuk belajar lebih baik.

  Model Inquiry based learning  Inquiry based learning adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan atau pencarian, eksperimen atau penelitian secara mandiri untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan.

Dalam model ini, peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan  dan investigasi mandiri. Pengertian di atas senada dengan pendapat Priansa & Donni (2017, hlm. 258) yang mengungkapkan bahwa Inquiry learning adalah model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan menarik simpulan dari prinsip-prinsip umum berdasarkan pengalaman dan kegiatan praktis. Artinya, pembelajaran ini menuntut siswa untuk mencari dan menemukan sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan, lewat pertanyaan, meminta keterangan, atau penyelidikan.

Inquiry learning adalah model pembelajaran yang secara langsung melibatkan siswa untuk berpikir,  mengajukan pertanyaan, melakukan kegiatan eksplorasi dan eksperimen sehingga siswa mampu menyajikan solusi atau ide yang bersifat logis dan ilmiah (Coffman dalam Abidin, 2018, hlm.151 https://www.bing.com/searchq=model+pembelajaran+ingqiri+learning&qs=n&form=QBRE&sp=-1&pq=model+pembelajaran+ingqiri+learning&sc=10-35&sk=&cvid=5BD4A7F687D447E6B661EC5C1A794006&ghsh=0&ghacc=0&ghpl=)

  • Alat peraga dalam pembelajaran IPAS tentang wujud benda. Kelompok A ekperimen mencair, kelompok B
  • Eksperimen mencair dan membeku dan kelompok C
  • Ekperimen menguap dan mengembun.
  • Setelah menemukan kajian metode, media dan alat peraga penulis menyajikan strategi pembelajaran dalam Modul Ajar secara lengkap:
  • Di mulai dari rencana diferensiasi berupa asesmen diagnotis bertujuan membuat pengelempokan berdasarkan kemampuan awal, minat dan bakat pesrta didik. Tehnik Assesmen  mengajukan pertanyaan untuk mengetahui kemampuan prasyarat siswa.
  • Memilih dan menyesuaikan materi dengan Alur Tujuan Pembelajaran . Materi yang digunakan adalah IPAS kelas IV dengan Capaian Pembelajaran yaitu  di akhir fase B, Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.

            Dengan tujuan pembelajaran:

Peserta didik menemukan proses perubahan wujud zat yang terjadi.

Peserta didik dapat mendiskripsikan perubahan wujud pada benda apabila dipanaskan atau didinginkan.

Peserta didik menjelaskan perubahan wujud padat, cair dan gas.

  • Menentukan media PPT untuk penanaman konsep mengerjakan eksperimen tentang perubahan wujud benda sebagai media yang berbasis IT.Penulis menyusun  LKPD  dengan alat peraganya  untuk setiap kelompok. Didalam LKPD berisikan petunjuk dalam peserta didik melakukan kegiatan eksperimen tentang perubahan wujud benda yaitu mencair, membeku, menguap dan mengembun
  • Menyusun lembar tes formatif  untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Lembar tes formatif berisikan lima butir soal uraian singkat
  • Penulis selanjutnya menyusun rubrik penilaian sebagai acuan  dalam menilai  pemahaman maupun aktifitas belajar peserta didik.

    • Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik bersama guru menarik kesimpulan secara bersama-sama lalu mengerjakan soal evaluasi,   dilanjut dengan doa sebelum mengakhiri kegiatan.
  • 3. Pengkondisian kelas

    • Penulis mengkondisikan kelas dengan beberapa kali ice breaking di sela-sela pembelajaran agar pembelajaran tetap kondusif dan peserta didik tidak bosan.
  • 4. Penataan ruang

    • Penulis mempersiapkan ruangan agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan peserta didik merasa nyaman untuk belajar. Beberapa hal yang disiapkan penulis diantaranya menata pencahayaan yang berasal dari jendela semua tirai dibuka, menata meja dan kursi dengan bentuk berkelompok. Penulis juga bersama peserta didik menyapu dan membersihkan ruang kelas. Penulis mengelompokkan peserta didik menjadi 3 kelompok sesuai dengan asassmen diagnostis. 
    •  
  • 5.Menyiapkan perangkat

    • Penulis dibantu dengan teman sejawat yang ada disekolah menyiapkan perangkat yang akan digunakan dalam pembelajaran diantanya menata LCD, mengatur roll kabel, spiker, serta perangkat untuk merekam proses pembelajaran.

  • Adapun sumber daya yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini diantaranya untuk mendukung media berbasis IT diperlukan LCD. Sedangkan untuk media kongkrit meliputi: papan tulis, didukung dengan alat peraga lilin,es, korek api, bunsen dan penyanganya, air dan wadahnya, panci kecil, kompor portable, gelas ukur dan penggaris besi untuk memudahkan peserta didik melakukan esperimen.

Refleksi Hasil dan Dampak

Dampak dari aksi langkah-langkah yang telah dilakukan peserta didik merasa senang dalam belajar terbukti dari tanggapan peserta didik yang tetap masih ingin belajar walaupun waktu belajar di kelas telah berakhir dan pemahaman peserta didik tentang perubahan wujud benda memiliki peningkatan siswa yang memahami terlihat dari 23 siswa hanya 4 (17%) peserta didik yang mengerjakan soal evaluasi belum benar dan 19 peserta didik menyelesaikan soal dengan benar sebanyak (83%).

Dari kesimpulan refleksi diri diatas pembelajaran telah berjalan efektif dengan konsentrasi waktu 2JP adanya

peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi perubahan wujud benda meningkatnya motivasi peserta didik  dalam pembelajaran. Peserta didik mampu bekerjasama  dalam kelompok dengan cara mempraktikkan alat peraga  dalam bentuk ekperimen/ percobaan.

Respon dari teman sejawat:

Respon dari teman dalam satu kelompok terkait dengan video praktik mengajar yang telah saya buat diantaraya:

  • Pembelajaran telah menarik dan telah student centered sehingga peserta didik merasa termotivasi mengikuti pembelajaran.
  • Dalam proses perekaman kurang optimal dalam mendokumentasikan “angle-angle” yang baik dalam pembelajaran dikarenakan hanya menggunakan satu kamera (stay)

Dari hasil tanggapan teman-teman menurut saya pembelajaran telah berjalan dengan efektif, dilihat dari tercapainya tujuan untuk mengatasi permasalahan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pelajaran IPAS tentang perubahan wujud benda menimbulkan rasa senang peserta didik saat belajar di kelas.

Keseluruhan praktik baik pembelajaran pendidik harus kreatif dalam memadu padankan antara metode, media maupun alat peraga yang disesuaikan dengan materi dan karater peserta didik. Sebagai pendidik yang profesional harus memiliki kemauan untuk selalu belajar dari berbagi sumber dari dalam diri, sehingga pengetahuan dan keterampilan akan selalu sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi. Dengan kemampuan pendidik yang selalu meningkat diharapkan keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran, refleksi, tindak lanjut akan optimal dan kemampuan peserta didik akan lebih meningkat.

Pelajaran yang didapat penulis adalah sebagai pendidik tidak hanya mahir dalam menyusun perangkat pembelajaran, tetapi juga mampu menciptakan karya video pembelajaran yang dapat dibagikan kepada rekan yang lain sebagai referensi untuk saling bertukar pengalaman. Untuk itu dibutuhkan pula kemampuan penulis dalam menyusun serta mengedit video pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun