Mohon tunggu...
Supian Ramdani
Supian Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengasingan Bung Hatta ke Banda Neira

30 Juni 2023   16:20 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:24 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Peristiwa sejarah Indonesia yang paling penting adalah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira. Bung Hatta dan Sutan Sjahrir dikirim ke Banda Neira sebagai tahanan politik pada tahun 1936 oleh pemerintah kolonial Belgia. Bung Hatta melakukan operasi pengasingan selama enam tahun di Rumah Pengasing Bung Hatta yang kini menjadi Museum Sejarah utama di Banda Neira. Dalam materi ini akan diulas secara spesifik tentang peristiwa Bung Hatta di Banda Neira, termasuk letak lokasinya, kondisinya saat itu, dan implikasinya terhadap perayaan kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang

Bung Hatta dan Sutan Sjahrir dikirim ke Banda Neira sebagai tahanan politik pada tahun 1936 oleh pemerintah kolonial Belgia. Pasalnya, keduanya dianggap sebagai toko nasionalis yang menguntungkan kepentingan Belgia di Indonesia. Setelah sebelumnya dikirim ke Digul, kampung kecil Papua, Bung Hatta dan Sutan Sjahrir dipindahkan ke Banda Neira. Kondisi Digul untuk pengasingan Banda Neira umumnya tidak buruk, namun Bung Hatta dan Sutan Sjahrir masih sulit berkomunikasi dengan dunia luar.

Kondisi di Pengasingan

Di Rumah Pengasingan Bung Hatta Banda Neira, Bung Hatta melakukan upacara pengasingan selama enam tahun. Rumah ini adalah tempat nongkrong yang nyaman dengan suasana yang umumnya suram. Pemerintah Belanda menyatakan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir tidak dapat dihubungi dan tidak dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Namun meski dalam kondisi yang tidak mengenakkan, Bung Hatta tetap berjuang menuju kemerdekaan Indonesia. Ia terus menulis dan berbicara dengan Sutan Sjahrir tentang perayaan kemerdekaan Indonesia.

Dampak Pengasingan

Pemisahan Bung Hatta di Banda Neira memiliki efek yang signifikan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Walaupun terpisah, Bung Hatta tetap berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Ia terus menulis dan berdiskusi dengan Sutan Sjahrir tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pemisahan Bung Hatta juga menunjukkan kekejamannya pihak penjajah Belanda terhadap tokoh nasionalis Indonesia. Ini memperkuat semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan membuat rakyat Indonesia semakin percaya untuk bebas.

Kesimpulan

Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Meskipun diasingkan, Bung Hatta tetap berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pengasingan Bung Hatta juga memperlihatkan kekejaman pihak kolonial Belanda terhadap tokoh nasionalis Indonesia. Hal ini memperkuat semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan membuat rakyat Indonesia semakin yakin untuk merdeka. Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira kini telah menjadi museum sejarah utama di Banda Neira, yang menjadi saksi bisu dari perjuangan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir untuk kemerdekaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun