Mohon tunggu...
Seftian Eko Pranata
Seftian Eko Pranata Mohon Tunggu... -

Sekretaris DPD IMM SUMUT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KAMISTA dan PC IMM Sibolga Tapteng: "Tapanuli Tengah Negeri Sejuta Masalah"

5 September 2013   04:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:20 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jum'at 30 Agustus 2013 sekelompok mahasiswa asal kota Sibolga dan kabupaten Tapanuli Tengah yang terdiri dari 2 organisasi nasional dan daerah yang bernama KAMISTA (Kesatuan Aksi Mahasiswa Sibolga - Tapanuli Tengah) dan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sibolga - Tapanuli Tengah) melakukan aksi damai dan mengeluarkan wacana atau sebuah julukan baru "Negeri Sejuta Masalah". Julukan ini bukan tidak mempunyai dasar. Sejumlah masalah yang terjadi di daerah tersebut seakan tidak pernah selesai. Kabupaten Tapteng yang dengan visi kepala daerahnya menjadikan Tapteng menjadi daerah wisata dengan slogan "Negeri Wisata Sejuta Pesona"nya memiliki berbagai polemik yang tidak kunjung selesai. (lihat vidonya disini
http://www.youtube.com/watch?v=zmvwGFtwyso&feature=youtu.be)
Galian C sungai Sibuluan yang diduga menyebabkan banjir di sungai Sibuluan yang selama ini tidak pernah terjadi, jalan rusak, serta yang paling miris kasus pembunuhan janda cantik Nur Ainun as Sri Rahayu atau akrab dipanggil dengan nama Wanda yang ditemukan tergantung pada tali tirai sebuah kamar di Hotel Bumi Asih Pandan tanggal 31 Agustus 2013.

Perlu diketahui galian C yang dilakukan di sungai Sibuluan telah merusak lingkungan di sungai tersebut. Penyebabnya dikarenakan alat berat yang digunakan untuk memecah batu gajah (batu - batu besar) mengakibatkan aliran sungai yang dilepas dari bendungan PLTA Sipan Sihaporas jadi tidak terpecah, sehingga ketika terjadi hujan yang amat deras, mengakibatkan banjir dan merusak rumah warga serta membuat kenyamanan warga terganggu. Padahal selama ini belum pernah terjadi banjir di sungai tersebut. Seftian (Sekretaris DPD IMM SUMUT) yang berasal dari PC IMM Sibolga - Tapteng juga telah melakukan pengecekan ke BLH (Badan Lingkungan Hidup) provinsi Sumatera Utara dan mendapatkan informasi bahwa setiap galian C yang menggunakan alat berat harus mendapatkan izin dari dinas terkait di provinsi. Dan ternyata izin tersebut tidak dipegang oleh pihak yang melakukan galian C tersebut. "Kami minta pihak yang melakukan galian C di sungai Sibuluan menghentikan aktivitas galian C  nya dan memberikan ganti rugi kepada warga terdampak bencana banjir di sungai Sibuluan" kata orator aksi.

Selain itu jalan yang rusak parah di Kabupaten Tapteng juga tidak kunjung bagus. Kemarin sempat diperbaiki, tapi belum genap 1 tahun, jalan telah rusak kembali.

Permasalahan tanah di perusahaan sawit yang merugikan masyarakat, karena tanahnya diserobot oleh pemerintah juga tidak kunjung selesai. Padahal kepala daerah terpilih dalam kampanyenya berjanji akan menyelesaikan permasalahan tanah pada perusahaan sawit tersebut.

Teranyar dan terpanas kasus pembunuhan janda cantik yang akrab disebut Wanda. Janda tersebut ditemukan tewas tergantung pada seutas tali tirai jendela kamar hotel Bumi Asih Pandan. Namun pelaku (eksekutor) pembunuhan belum dapat diungkap apalagi ditangkap. Padahal TKP sangat terblokir dikarenakan Hotel tersebut memiliki CCTV yang mengarah langsung ke depan pintu kamar TKP. Sehingga siapapun yang keluar dan masuk kamar tersebut langsung terlihat oleh CCTV tersebut. Kabar terakhir Polres Tapteng baru menetapkan RS sebagai tersangka dikarenakan RS terlihat di CCTV  bolak - balik di loby hotel pada saat 1 malam sebelum ditemukannya korban serta kamar TKP atas nama korban. Namun yang anehnya, fakta tersebut sudah lama diketahui pihak kepolisian, tapi kenapa setelah hampir 1 tahun Polres Tapteng berani menetapkan RS sebagai tersangka?? Kemudian siapa orang yang nampak di CCTV dekat kamar?? Kenapa tidak ditangkap?? Apa karena Polres Tapteng takut seperti pernyataannya pada link berikut http://www.rakyattapanuli.net/?p=985 ??

Teranyar IMM dan KAMISTA memprotes pemecahan rekor MARTUMBA pada hari puncak HUT Tapteng. "Tapteng sebagai daerah pesisir memiliki tarian daerah sendiri yaitu SIKAMBANG, kenapa kita malah MARTUMBA?? Padahal kita ingin meningkatkan wisata di daerah ini, tapi kenapa tarian kebudayaan kita tidak ditampilkan??" ujar orator Armansyah Sinaga. "Kapan masalah ini akan selesai??! Antah Lah. Kita hanya bisa berdoa kepada Allah SWT" tutup Armansyah Sinaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun