Mohon tunggu...
Dimas Aldi Saifuddin
Dimas Aldi Saifuddin Mohon Tunggu... -

I shall be telling this with a sigh. Somewhere ages and ages hence: Two roads diverged in a wood, and I, I took the one less traveled by, and that has made all the difference. (Robert Frost)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Warna! Rumah Gila!

5 Mei 2013   16:52 Diperbarui: 6 Juli 2015   07:20 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengenal rumah, tanpa pintu, tanpa jendela

Warna, warna, warna dan gila!

Ganjil menyerap tak kenal jingga, tak kenal rupa, apalagi jingga

Rumah warna, harapan kami habis di tuang dalam bejana

- - -

Rumah warna, rumah gila

Dan episentrum yang fluktuatif melukai kepala kesatria

Putra mahkota hilang tak kenal nama

Ini rumah warna, ini rumah gila

- - -

Rumah gila! Harapan kami habis di telan bejana

Janji - janji tak kenal siapa atau bagaimana rupa kenapa

Karena tak jawab hanya menggenang air surga

Dan berkata menjilat neraka

- - -

Kami ketuk rumah warna, rumah gila!

Tertutup, tak ada pintu, tak ada jendela

Lalu kami pulang tak punya peta

Kesatria kami mati di dalam rumah gila

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun