Mohon tunggu...
Dimas Aldi Saifuddin
Dimas Aldi Saifuddin Mohon Tunggu... -

I shall be telling this with a sigh. Somewhere ages and ages hence: Two roads diverged in a wood, and I, I took the one less traveled by, and that has made all the difference. (Robert Frost)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Kue di Kala Nestapa

4 Mei 2013   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereguk senja kala terkenang manis dunia

Memandang angkara dengan sedikit jilatan angin surga

Dalam beranda terbuang dimensi gelap gulita

Angkuhku mengecap sepotong kue di kala nestapa

- - -

Tak pandang ada horizon kelaparan

Pada kepala yang terikat takdir pengampunan

Berdarah, terkekang, berdarah, terkenang

Tiga per empat kue dalam nestapa merintih menantang

- - -

Separuh kue di kala nestapa mengecap peluh dalam warna

Di samping cangkir murah hasil memeras betina-betina

Separuh kue di kala nestapa merajam dunia

Di samping rokok ganja melayangkan maya

- - -

Sepertiga dalam jalan, senja habis kureguk pula

Muramnya setara lima hitungan dalam derita

Beranjak di jawab burung-burung gereja

Habis sepotong kue di kala nestapa jatuh di celana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun