Mohon tunggu...
Dimas Aldi Saifuddin
Dimas Aldi Saifuddin Mohon Tunggu... -

I shall be telling this with a sigh. Somewhere ages and ages hence: Two roads diverged in a wood, and I, I took the one less traveled by, and that has made all the difference. (Robert Frost)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tantang Gravitasi

14 Desember 2013   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:55 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mari sini coba kau lawan gravitasi kakimu berdiri

Hempas saja pijakan kaki yang nyaman

Tuju mimpi buruk tak kunjung datang

Nikmati akselerasi, disposisi, dan rekonstruksi dalam hitungan

- - -

Ketika sadari akhirnya engkau membiru di angkasa tak berawan

Mengejang pelan lalu menghempas lara ke surga yang hilang

Namun kau buka mata ternyata bukanlah keindahan

Hanya api, api, api, lalu engkau menangis

- - -

Bukankah ini yang kau bayangkan?

Membiru di tengah awan-awan berarak perlahan

Meskipun kenyataan kau memerah ditengah beton jalanan

Lalu kenapa engkau meneteskan air mata penyesalan?

- - -

Pulanglah engkau dan kembalilah menari

Bukan sombong menantang gravitasi

Karena entah apa yang kau tinggal nanti

Jelas yang kau tuju bukan indah pelangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun