Mari sini coba kau lawan gravitasi kakimu berdiri
Hempas saja pijakan kaki yang nyaman
Tuju mimpi buruk tak kunjung datang
Nikmati akselerasi, disposisi, dan rekonstruksi dalam hitungan
- - -
Ketika sadari akhirnya engkau membiru di angkasa tak berawan
Mengejang pelan lalu menghempas lara ke surga yang hilang
Namun kau buka mata ternyata bukanlah keindahan
Hanya api, api, api, lalu engkau menangis
- - -
Bukankah ini yang kau bayangkan?
Membiru di tengah awan-awan berarak perlahan
Meskipun kenyataan kau memerah ditengah beton jalanan
Lalu kenapa engkau meneteskan air mata penyesalan?
- - -
Pulanglah engkau dan kembalilah menari
Bukan sombong menantang gravitasi
Karena entah apa yang kau tinggal nanti
Jelas yang kau tuju bukan indah pelangi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H