Mohon tunggu...
Abd. Hayyi
Abd. Hayyi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di pelosok desa

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan dan Kehebatannya

3 April 2022   12:23 Diperbarui: 3 April 2022   12:34 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap memasuki Bulan Ramadhan, seringkali kita mendengar ungkapan, “Ramadhan adalah bulan mulia yang penuh berkah dan maghfirah.” Disebut bulan berkah karena setiap perbuatan baik pahalanya dilipatgandakan. Disebut bulan maghfirah karena setiap taubat umat manusia akan diampuni. Begitu banyak kehebatan lainnya yang terdapat pada Bulan Ramadhan. Tulisan ini akan sedikit mengulas tentang apa itu Ramadhan dan kehebatan-kehebatannya.

Kata “ رَمَضَان “ berasal dari kata “  رَمَضٌ “ yang artinya teramat panas seperti membakar. Tambahan huruf “alif” dan “nuun” menjadikan kata Ramadhan sebagai isim alam (kata benda). Bisa jadi ia disebut Ramadhan karena sifatnya yang terik dan menyengat oleh rasa lapar dan haus. Atau sifat lainnya adalah menyengat atau membakar dosa-dosa.

Di dalam sebuah riwayat dikisahkan dari kitab Zahratur Riyadh, kelak Ramadhan akan datang di hari kiamat dalam bentuk yang teramat indah. Ia bersujud di hadapan Allah SWT. Kemudian Allah berfirman, “Hai Ramadhan, mintalah apa yang kau inginkan. Peganglah orang-orang yang memahami hak-hakmu!”

Ramadhan berkeliling di pelataran dataran dan memegang tangan orang-orang yang memahami hak-hak Ramadhan. Kemudian ramadhan kembali lagi berdiri di hadapan Allah SWT. “Wahai Ramadhan, apa yang engkau inginkan?” firman Allah kepada Ramadhan.

Ramadhan menjawab, “kiranya Engkau berkenan memahkotai orang-orang itu dengan mahkota kebesaran?”

Lalu Allah SWT memahkotai orang-orang itu dengan seribu mahkota. Dan orang-orang itu dapat memberikan syafaat sebanyak 70 ribu pelaku dosa-dosa besar. Kemudian ia dinikahkan dengan seribu bidadari yang masing-masing bidadari diiringi oleh 70 ribu bidadari. Lalu Allah menaikkannya di atas Buraq. Allah Ta’ala berfirman, “apakah yang engkau inginkan lagi, Ramadhan?”

Ramadhan menjawab, “Turunkanlah ia ke sisi nabimu.”

Kemudian Allah menurunkannya ke surga Firdaus. Lalu Allah Ta’ala berirman, “Adakah yang engkau inginkan lagi Ramadhan?”

“Engkau telah memenuhi kebutuhan saya wahai Tuhanku. Maka di manakah kedermawanan-Mu?”Jawab Ramadhan.

Lalu Allah mengaruniakan 100 kota yang terbuat dari yaqut merah dan zamerud hijau. Masing-masing kota memiliki 1000 istana.

Ramadhan adalah “شَهْرٌ اللّٰه “ (bulannya Allah), maka Allah sendiri yang akan memberikan perhitungan kepada orang-orang yang melakukan amal baik di Bulan Ramadhan. Dalam sebuah riwayat dalam kitab Durratun Nashihin dikisahkan, ada seorang laki-laki bernama Muhammad. Ia tidak pernah melakukan shalat sama sekali. Tetapi suatu ketika di Bulan Ramadhan, ia menghias dirinya dengan pakaian yang bagus dan minyak wangi. Ia melakukan shalat dan membayar shalat-shalat yang ditinggalkan. Orang-orang bertanya kepadanya, “wahai Muhammad, mengapa engkau berbuat seperti itu?”

Ia menjawab, “ini adalah bulan taubat, rahmat, dan berkah. Semoga Allah berkenan mengampuni dosa-dosaku melalui karunia-Nya.”

Kemudian dia mati dan terlihat dalam mimpi seorang waliyullah, lalu ditanyakan kepadanya, “apa yang Allah lakukan  terhadapmu?”

Ia menjawab, “Tuhanku berkenan mengampuni diriku, karena sikapku dalam menghormati Bulan Ramadhan.”

Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Mushaf Nabi Ibrahim diturunkan pada malam pertama Bulan Ramadhan. Taurat diturunkan pada malam keenam Bulan Ramadahan. Injil diturunkan malam ketiga belas. Zabur diturunkan malam kedelapan belas Bulan Ramadhan. Sedangkan Al-Qur’an pada malam lailatul qadar. Maksudnya bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan di Bulan Ramadhan. Atau boleh jadi diturunkan secara total ke “Langit Dunia”(galaksi Bima Sakti) yang selanjutnya diturunkan secara berangsur-angsur ke bumi.

Rasulullah SAW bersabda, “Sekiranya umatku mengetahui apa yang terkandung di dalam Bulan Ramadhan, niscaya mereka akan berharap kiranya sepanjang tahun itu seluruhnya Bulan Ramadhan”.

Kebaikan-kebaikan di Bulan Ramadhan sangatlah lengkap. Ibadah di dalamnya akan diterima. Doa-doa akan dikabulkan. Dosa-dosa akan diampuni. Dan surga akan menjadi rindu kepada mereka yang beribadah di Bulan Ramadhan. Oleh karenanya, sudah selayanknya umat Islam menghormati Bulan Ramadhan dengan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan munkar. Jadikan Ramadhan sebagai kesempatan baik untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak shalat, tasbih, zikir, dan membaca Al-Qur’an.

Dikisahkan dalam kitab Durratul Waa’idhiin, Allah berfirman keada Nabi Musa a.s.

“Hai, Musa. Aku memberi umat Muhammad 2 cahaya agar mereka tidak terhalang oleh 2 kegelapan.”

Musa bertanya, “apakah 2 cahaya itu wahai Tuhanku?”

Allah berfirman, “yaitu cahaya ramadhan dan cahaya al-Qur’an.”

Musa kembali bertanya, “lalu apa 2 kegelapan itu wahai tuhanku?”

Allah berfirman, “kegelapan alam kubur dan kegelapan hari kiamat.”

Begitu hebatnya Bulan Ramadhan diriwiayatkan oleh Anas bi Malik r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa menghadiri majelis ilmu di Bulan Ramadhan, Allah menuliskan untuknya setiap  langkah seperti ibadah setahun. Orang yang rutin shalat berjamaah di Bulan Ramadhan, maka dalam setiap rakaa’t Allah karuniai sebuah kota yang penuh dengan nikmat. Orang yang berbakti kepada orang tunya di Bulan Ramadhan, akan memperoleh pandangan kasih sayang Allah SWT, dan saya akan menjadi penjaminnya untuk masuk surga. Seorang wanita yang berupaya memperoleh keridhaan suaminya di Bulan Ramadhan, ia akan memperoleh pahala sebagaimana yang diperoleh Maryam dan Aisyah. Orang yang membantu kebutuhan saudara muslimnya di Bulan Ramadhan, niscaya Allah akam membantunya untuk 1000 kebutuhannya di Hari Kiamat.”

Riwayat lainnya dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa memasang lampu pada salah satu masjid di Bulan Ramadhan, maka amalnya itu akan menjadi cahaya baginya di alam kubur dan dituliskan untuknya pahala orang-orang yang gemar melakukan shalat di masjid itu. Para malaikat bershalawat kepadanya. Para malaikat pemikul arsy memohonkan apunan untuknya selama lampu itu masih di dalam masjid.”

Demikian hebatnya Bulan Ramadhan, menjadi hampa jika kita lewati begitu saja tanpa menambah pundi-pundi amal baik. Wallahu a’lam bi as-showab.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun