Saling klaim kelompokkulah yang baik dan kelompokmulah yang buruk. Hujat menghujat antar pemuka agama, politikus hingga ke masyakarat paling rendah, mereka ikut dalam dinamika yang kacau ini.
Sepertinya stigma-stigma terhadap kelompok tertentu itu dijaga dan dirawat oleh suatu kelompok yang lain hingga berlangsung hingga masih sedikit terasa sampai sekarang.
Telah banyak yang ditimbulkan kekacauan oleh para politikus-politkus bajingan itu, mengorbankan rakyat demi kekuasaan sementara, memanfaatkan kebodohan rakyat demi kepentingannya.
Semua tindakan itu dikatakan tidak bermoral namun dapat memberikan kekuatan dan kemenangan bagi politikus itu sendiri.
Tak sampai disitu, kebohongan demi kebohongan dan kebodohan mereka pertontonkan, hasutan dan menakut-nakuti rakyat menjadi senjata untuk meraih kekuasaan. Persis seperti Demagogue (Pemimpin (Negatif) rakyat yang pandai manghasut dan membangkitkan semangat rakyat untuk meraih kekuasaan).
Di tengah situasi yang ruwet ini, saya jadi ingat dengan novel George Orwell yang berjudul "Animal Farm", Novel klasik yang mampu menggemparkan zamannya.
Dikisahkan dua ekor Babi memperebutkan kekuasaan setelah mereka dan para binatang lainnya mampu menumbangkan manusia disebuah peternakan Manor, sebuah peternakan yang dimiliki manusia bernama Tuan Jones.
Awalnya Major si Babi tua bermimpi bahwa semua manusia akan musnah dan para binatang akan mengurus diri mereka sendiri, karena merasa dia tidak akan hidup lama lagi karena faktor usia, akhirnya si Babi tua mengumpulkan para binatang yang ada di peternakan Manor, ia berpidato, menggelorakan semangat untuk memberontak terhadap manusia dan mengambil alih peternakan Manor.
Singkat cerita akhirnya manusia itu tumbang dan Si Babi tua mulai mendoktrin para binatang lainnya, ia berbicara dengan lantang di hadapan para binatang; "Jangan sampai lengah, terus pelihara kebencian kita pada manusia dan semua sikap-sikapnya.Apapun yang berjalan di atas dua kaki itu musuh kita, apapun yang berjalan diatas empat kaki dan bersayap itu sahabat kita".
Lalu setelah Major si Babi tua itu mati muncul lah dua babi yang mulai memperebutkan kekuasaan, antara Babi Snowball dan Babi Napoleon. Perseteruan antara dua Babi itu akhirnya dimenangkan oleh Napoleon dan berhasil mengusir Babi Snowball.
Melihat situasi hari ini, rasanya seperti kisah para binatang yang berontak dan memperebutkan kekuasaan, lalu kebencian-kebencian terhadap yang berbeda dari kelompoknya terus dijaga dan rawat, dengan ceramah-ceramah dan pidato-pidato di podium, mereka seperti menyerukan politik kebencian terhadap yang tidak sependapat dengan kelompoknya.