Novel tersebut berkisah bahwa Juminah merelakan masa mudanya untuk pergi menjadi tulang punggung keluarga. Dia membiayai sekolah adik-adiknya.
Dalam memuat novel itu lumayan tantangannya. Namun, Jumirah, seorang TKI muda bisa menyusunnya. Novel ini juga menceritakan perjalanan Juminah menemukan takdir cinta yang ia pilih.
Setelah pengalaman mengedit novel Juminah, banyak beberapa permintaan dari para peserta KBMN untuk membantu mengedit buku solo. Tidak sampai di situ, beliau juga  menerima tantangan menjadi kurator dari Bunda Kanjeng untuk mengajak para peserta pegiat literasi, menulis buku antologi.
Perjalanan menulis Bunda Aam akhirnya dapat menginspirasi teman-temannya. Sehingga undangan sebagai narasumber berdatangan silih berganti. Selain itu beliau juga dipercaya menjadi juri lomba blog. Nah, dengan gali potensi jadi bisa ukir prestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H