Masih ada 2 hal lagi sebagai kendala  untuk menulis. Ini lumayan parah, karena tidak mau dikritik. Padahal menulis adalah proses kreatif. Jangan harapkan kritik yang menjatuhkan, bila kritik yang membangun kita cermati sekaligus sebagai cambuk untuk lanjutkan menulis.
1 hal lagi adalah saat merendahkan diri, mematikan potensi yang ada dengan mengatakan bahwa "Saya tidak bisa menulis". Alam bawah sadarnya sudah menolak dan merasa tidak mampu. Kasihan, deh gue!
Bunda Kanjeng mengajak dan memotivasi peserta KBMN dengan 1 kalimat, "Yuk! Kita mulai menulis dengan kata mengapa?" Berapa paragraf yang bisa Bapak Ibu buat bila kata mengapa kita kaitan dengan mindmaping? Pasti cling-cling dan tulisan akan mengalir sampai jauuuhhh. Seperti air yang mengalir sampai jauuuuuh.
Untuk langkah  menjadi penulis cukup dijelas berikut.
Dalam menemukan gagasan peserta diajak menelusuri tulisan di blog Bunda Kanjeng. Berikut blog-blog yang dapat menjadi referensi.
http://www.srisugiastutipln.com/2023/09/sekolah-kecil-dan-bantuan.html
http://www.srisugiastutipln.com/2023/09/new-celosia-dan-wahana-kekinian.html
http://www.srisugiastutipln.com/2023/09/motivasi-jangan-lelah-berdoa.html
http://astutianamudjono.blogspot.com/2014/01/sayangi-aku-apa-adanya-please.html