Ada beberapa tantangan yang terjadi pada saat pelaksanaan praktik baik ini. Tantangan yang pertama adalah karena menggunakan teknologi smarphone, ada beberapa siswa yang perangkatnya tidak mampu atau terjadi lag. Ada juga beberapa peserta didik yang kehabisan baterai pada saat proses berlangsung. Â
Tantangan yang kedua adalah tidak kondusifnya lingkungan diluar kelas. Dikarenakan pada saat proses berlangsung ada beberapa kelas lain yang sedang tidak ada guru sehingga suaranya mengganggu pelaksanaan praktik baik (best practice) ini. Mengatasi tantangan teknologi dalam pembelajaran daring membutuhkan kolaborasi antara sekolah, guru, orang tua, dan komunitas. Sumber daya yang dibutuhkan termasuk perangkat keras, akses internet, dukungan teknis, dan dukungan sosial. Dengan pendekatan yang terkoordinasi dan strategi yang tepat, dapat memungkinkan siswa yang menghadapi masalah teknis untuk tetap mengakses pendidikan secara efektif.
Menghadapi tantangan lingkungan yang tidak kondusif di luar kelas saat proses pembelajaran berlangsung adalah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan cara melibatkan staf sekolah dalam pemantauan dan pengawasan kelas-kelas yang tidak ada guru untuk mengurangi gangguan.
Terlepas dari beberapa tantangan-tantangan diatas, pelaksanaan praktik baik (best practice) ini dapat dikatakan berhasil. Hal ini berdasarkan dari peningkatan kemampuan penguasaan vocabulary peserta didik pada saat praktek dialog dipertemuan ke 2. Selain itu ratarata nilai pada LKPD 1 dan 2 sudah cukup baik.
Kekurangan dalam pengaplikasian metode ini adalah pada saat kegiatan presentasi, guru tidak menggunakan penilaian antar teman sebaya sehingga penilaian pada saat presentasi bisa lebih subjektif. Hal ini bisa disempurnakan untuk perancangan metode selanjutnya yang sesuai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H