Mohon tunggu...
Suparwati
Suparwati Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris di SMP Negri 1 Bunguran Timur

Saya adalah individu yang bersemangat dan kreatif, selalu mencari peluang untuk belajar dan berkembang. Guru Bahasa Inggris dengan latar belakang pendidikan sarjana dalam Sastra Inggris. Memiliki pengalaman mengajar selama puluhan tahun di tingkat sekolah menengah. Keahlian melibatkan pengembangan materi pembelajaran yang menarik, penilaian berbasis kinerja, dan penerapan metode pengajaran inovatif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Picture Card pada Platform Quizizz Paper Mode dengan Metode PBL untuk Tingkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris

4 Desember 2023   00:05 Diperbarui: 4 Desember 2023   00:54 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pendahuluan

Vocabulary atau kosakata adalah fondasi dari kemampuan berkomunikasi secara efektif dalam Bahasa Inggris. Kemampuan mengenali, memahami, dan menggunakan kata-kata dengan tepat adalah kunci untuk memahami teks-teks tertulis, berbicara dengan lancar, dan menulis dengan jelas. 

Namun, menguasai vocabulary terkadang tidaklah mudah terutama bagi pelajar tingkat menengah (Tresna, 2021). Hal ini dikarenakan pelajar tingkat sekolah menengah mempunyai karakteristik berbeda khususnya dalam aspek psikologi. Berdasarkan data dari hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Sucandra(2022), dari 12 siswa 66,67% 8 siswa mengalami kesulitan dalam penguasaan kosakata Bahasa Inggris. Hal ini juga terjadi pada pelajar di SMP Negeri 1 Bunguran Timur. Berdasarkan hasil observasi dan juga wawancara rekan guru sejawat dan guru bimbingan konseling. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik di SMP Negeri 1 Bunguran Timur rata-rata memiliki kesulitan di penguasaan vocabulary dan juga penggunaan vocabulary Bahasa Inggris khususnya dalam menjelaskan terkait plural dan singular.

Setelah melakukan kajian dan juga eksplorasi dari permasalahan diatas dapat di simpulkan beberapa akar penyebab masalahanya, sebagai berikut:

  • Metode yang digunakan guru belum sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
  • Guru menggunakan media yang kurang menarik, sehingga siswa tidak tertarik untuk belajar.
  • Kondisi kelas yang kurang kondusif, karena terlalu banyak jumlah siswa
  • Guru tidak melakukan drilling vocabulary pada saat memulai topic baru.

Berdasarkan permasalahan diatas, praktik baik (best practice) perlu dilakukan dengan menggunakan model dan strategi pembelajaran yang inovatif, sehingga membuat peserta didik lebih antusias dalam belajar, paham dengan materi yang disampaikan, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dalam berbicara. Oleh karena itu, melalui hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) menggunkan media Picture Card yang dikombinasikan dengan platform Quizizz untuk meningkatkan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris pada materi There is and There are . Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan refrensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam  kompetensi yang sama.

2. Pembahasan

Pelaksaan praktik baik (best practice) dibagi menjadi beberapa tahapan, dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan juga evaluasi.

  • a. Tahap persiapan

Pada tahap ini, guru mempersiapkan media berupa picture card yang akan digunakan dalam praktik dikelas. Guru memanfaatkan platform Quizizz online sebagai media dalam pembuatan picture card. Tujuannya adalah agar lebih efisien dan tidak membuang-buang kertas. Selain itu juga, guru mempersiapkan powerpoint, infocus dan peralatan pendukung lain.

  • b. Tahap pelaksaan

Guru membagi peserta didik menjadi beberapa grup, yang bertujuan agar peserta didik dapat saling berdiskusi pada saat bermain dengan picture card. Pada tahap ini guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang menjadi pemegang alur permainan. Permainan dibuka oleh guru dengan menampilkan beberapa gambar yang harus peserta didik jawab menggunakan mode paperless yang sebelumnya sudah diterangkan oleh guru cara penggunaannya. Pada saat permainan dimulai guru menscan jawaban tiaptiap

peserta didik menggunakan smartphone.

  • c. Tahap evaluasi

Pada tahap ini, guru memberikan beberapa LKPD dan juga penugasan membuat dialog berdasarkan kosa kata yang sudah dipelajari pada saat bermain Quizizz Papermode. Guru mengevaluasi dan menilai pencapaian peserta didik tentang keberhasilan metode yang digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun