Berlaku sebagai tuan rumah, dalam laga perdana kualifikasi Piala Dunia, seharusnya PSSI berpikir bijak. Menyoal suporter yang tak terbantahkan sebagai pemain keduabelas timnas Indonesia, seharusnya juga menjadi pemikiran prioritas PSSI agar seluruh single seat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) terisi penuh.
Sayang, PSSI yang selama ini terkonotasi sebagai organisasi yang gemar mencari keuntungan finansial lewat Komisi Disipilinnya, juga tak ketinggalan memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Dunia.
Akibatnya, hingga kini, tiketpun belum terjual sesuai ekspetasi mereka, dan bahkan mereka akhirnya merilis akan memberikan diskon 20 persan.
Pembeli tiket akan dapat diskon 20% untuk 5.000 tiket kategori 2 pertandingan Timnas Indonesia kontra Malaysia hanya di aplikasi KitaGaruda pada tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2019!," demikian tulis PSSI dalam unggahannya.
Bila hari ini, Minggu (1/9/2019) ternyata tiket tetap sepi pembeli?
Atas mahalnya tiket, dan publik suporter sepak bola Indonesia hingga melakukan komplain yang viral di media sosial, hingga pihak Kemenpora pun turut bersuara, menjadi hal yang wajar.
Bahkan, pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, turut angkat bicara soal mahalnya tiket laga melawan Malaysia.
Laga Indonesia vs Malaysia merupakan pertandingan pembuka Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dan akan berlangsung di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
McMenemy berharap suporter bisa memenuhi SUGBK, sebab suporter memiliki peranan penting. Semakin banyak suporter yang hadir, semakin besar pula kesempatan untuk menang.
"Saya tidak mau memberikan tekanan karena saya mengerti bahwa harga tiket sangat mahal, tetapi mungkin ini adalah salah satu pertandingan terbesar timnas Indonesia," kata McMenemy saat ditemui di SUGBK, Sabtu (31/8/2019).
Memang, suporter juga memahami, laga Indonesia vs Malaysia akan digelar di SUGBK yang kini sudah jauh lebih baik pascadirenovasi dan merupakan kualifiaksi untuk Piala Dunia 2022, jadi PSSI menentukan harga tiket sesuai dengan yang dirilis ke publik.