Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kasus Penundaan Leg Kedua Piala Indonesia, Siapa yang Pantas Dihukum?

1 Agustus 2019   19:48 Diperbarui: 1 Agustus 2019   19:55 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Ratu Tisha dan PSSI dapat dianggap benar atas proses memutuskan penundaan laga, bahkan hingga menulis berita bohong? Lalu dengan seenaknya meminta maaf setelah publik ramai dan menuntut, bahkan membuat justifikasi analogi pesawat? 

Mengapa Polrestabes Makasar juga diam saja setelah Ratu Tisha membikin berita hoaks?

Kira-kira, kasus-kasus apalagi yang akan tercipta, lalu terlewat begitu saja di ranah sepak bola nasional yang diarahkan oleh PSSI?

Budaya PSSI membikin blunder dalam sepak bola nasional, siapa dapat menghentikan?

Siapa yang layak dan pantas dihukum atas kasus pembatalan leg kedua Piala Indonesia? PSSI? Panpel PSM? Persija? Suporter? Ke mana rencana petisi dan laporan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun