Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebaran, Momentum Mengembalikan Fungsi dan Kedudukan Grup Whatsapp

6 Juni 2019   07:54 Diperbarui: 6 Juni 2019   08:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas Tekno

Ayo, jernihkan keberadaan grup Wa yang Anda ikuti. Selalu jaga kondisi grup sesuai latar belakang, tujuan, sasaran, dan fungsi kegunaan grup.

Jangan hanya mengintip, bahkan di saat grup membutuhkan kepastian berjalannya kegiatan, ada anggota yang diam seribu bahasa seperti tidak punya intelektual dan kehidupan sosial. Sungguh sangat menyebalkan, tidak mengindahkan etika dan kesantunan, namun masih betah berada dalam grup, tidak ada perasaan. Bebal.

Berbeda dengan grup Wa sebuah perkumpulan atau bisnis. Bila ada anggota yang justru akan membawa dampak negatif dan lain sebagainya, malah admin dan pimpinan grup atau peserta lainnya, bisa jadi sepakat mengeluarkan anggota yang akan membawa dampak negatif.

Bagi seluruh grup Wa, apapun jenisnya, momentum Hari Raya Idul Fitri 1440 H. ini rasanya menjadi momentum yang tepat untuk mengembalikan fungsi dan kedudukan grup Wa yang Anda-Anda banggakan.

Bayangkan, saat pemerintah melemahkan akses media sosial terutama Wa akibat perseteruan Pilpres dan kerusuhan 22 Mei, grup-grup Wa yang sahat merasa sangat tersiksa.

Jadi yang selama ini juga tersiksa akibat grup Wa sudah membikin tidak nyaman, maka sudahi saja itu grup dan seeiring berjalannya waktu, aplikasi Wa pun sudah akan tergerus zaman berganti aplikasi lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun