Pekan keempat Liga 1 akhirnya menjadi korban dari kecerobohan PSSI bersama PT LIB. Akibat polemik yang diapungkan oleh beberapa klub karena melayangkan surat protes akibat pemainnya digunakan jasanya untuk Timnas di saat event yang tidak berafiliasi dengan FIFA, sementara saat bersamaan klub juga membutuhkan pemain untuk laga Liga 1 di pekan keempat.
Bagaimana tidak ceroboh, PSSI dan PT LIB yang seharusnya sangat paham agenda FIFA match day, ternyata tetap merancang jadwal Liga 1 di saat negara-negara lain menyambut event FIFA match day yang signifikan menaikan peringkat Timnas negaranya karena laga sesuai jadwal akan diganjar poin oleh FIFA.
Bahwa kebetulan FIFA match day beririsan dengan bulan ramadan dan Idul Fitri, itupun sudah dipahami.
Namun, karena rencana dab program yang tidak matang, dan asal tabrak, maka jadwal Liga 1 yang mereka susun, mereka pula yang membatalkan. Kalau kata orang jawa, namanya PSSI dan PT LIB "mencla-mencle".
Barangkali ini juga akibat budaya tidak tertib PSSI dan PT LIB selama ini. Di saat negara-negara lain menghormati FIFA match day dengan tidak ada penjadwalan laga dalam kompetisi internal sebuah negara, maka Liga di Indonesia selama ini tidak mengenal kata menghargai Timnas yang berlaga, sebab di saat Timnas bermain yang disiarkan di salah satu televisi, maka layar televisi lain juga sedang acara libe Liga Indonesia.
Menjilat ludah sendiri
Akibat dari budaya seperti tersebut, maka dalam berbagai kasus, termasuk kasus penundaan jadwal pekan keempat Liga 1, PSSI bak menjilat ludah sendiri.Â
Tentunya, terkait kerjasama sponsor, laga pekan keempat Liga 1 di berbagai hal sudah tertata rapi, namun karena PSSI yang memiliki hak atas Liga, maka dapat seenaknya mengatur, menunda, menghentikan dan sebagianya.
Perkara jiiat ludah sendiri ini, dibuktikan dengan surat terkait informasi mundurnya pekan keempat Liga 1 yang  dikirim ke klub. Liga 1 2019 pekan keempat dipastikan berubah pelaksanaannya dari jadwal yang dirilis sebelumnya. Semestinya, pekan keempat kompetisi kasta teratas Indonesia itu sudah dimulai pada 14 hingga 16 Juni.
Hal tersebut dilakukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi berdasarkan surat dari PSSI bernomor 1781/UDN/382/V-2019, pada 29 Mei, yang meminta penjadwalan ulang pekan keempat Liga 1.
LIB juga telah mengirimkan amanat PSSI tersebut kepada seluruh klub kontestan Liga 1, dengan tandatangan Dirk Soplanit sebagai direktur utama mereka. Dalam surat itu, dijelaskan bahwa pekan empat start Agustus.