Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Isu Pendidikan dan Perdebatan Pilpres

11 Maret 2019   12:37 Diperbarui: 14 Maret 2019   00:45 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah belum begitu berkontribusi kepada peningkatan kualitas peserta didik.

Setali tiga uang, persoalan anggaran dan kesejahteraan juga masih jauh dari harapan. Di sisi lain, pancingan gaji tenaga ajar baik di pusat maupun daerah tetap belum menggaransi dan mengarah kepada peningkatan kualitas pendidikan.

Yang pasti harapan agar rakyat berkarakter santun, berbudi pekerti luhur, seperti nawacita pendidikan karakter, masih dalam proses mimpi.

Selain tema pendidikan, debat juga akan membahas kesehatan. Sederhana saja pertanyaan rakyat tentang kesehatan ini. Mengapa rakyat Indonesia justru gemar berobat ke Malaysia dan Singapura atau mancanegara?

Berikutnya menyoal tenaga kerja, sosial, dan kebudayaan, semuanya bila diulas berdasarkan fakta, betapa negeri ini penuh ketimpangan akan hal tersebut?

Bisa jadi, semua hal tersebut akar masalahnya karena sektor pendidikan kita yang masih terus tertinggal. Buntutnya seperti yang selama ini kita rasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun