Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Usia Muda Mengapa Bukan Fakhri Husaini?

26 Desember 2018   09:52 Diperbarui: 26 Desember 2018   11:47 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulit dimengerti. Aneh. Penuh intrik. Bima Sakti yang gagal total dan belum cukup pengalaman dan kemampuan memegang timnas, setelah mengantar Timnas Piala AFF 2018 terpuruk, justru dipercaya kembali menjabat mejadi pelatih Timnas oleh PSSI.

Terlebih, Bima kini dipercaya mengkomando Timnas U-16, alias pemain usia muda yang justru tingkat kesulitan membinanya lebih tinggi.

Apa mau PSSI sebenarnya? Hingga pelatih sekelas.Fakhri Husaini justru dilengserkan.

Sebagai pengamat sepakbola nasional saya mahfum, bila media dan publik sepakbola nasional kini ramai membicarakan dan bertanya-tanya atas keputusan PSSI yang diumumkan pada 20 Desember 2018 lalu.

Empat pelatih untuk empat Timnas Indonesia yang dirilis PSSI adalah Simon McMenemy (timnas putra senior), Indra Sjafri (timnas U-22), Bima Sakti (timnas U-16), dan Rully Nere (timnas wanita). 

Tak ada nama Fakhri Husaini untuk mengisi jabatan pelatih timnas manapun, kendati nama dan sepak terjang Fakhri begitu menggelora di media berkat kesuksesannya membawa Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018 di Sidoarjo. 

dok.pribadi
dok.pribadi
Apakah Fakri memang diplot naik kelas dan akan dipercaya menjabat pelatih Timnas U-19 yang akan diumumkan oleh PSSI?

Mencetak pemain muda itu, butuh kemampuan dan spesialisasi. Bagi saya bila ternyata PSSI akan dipercaya mengemban Timnas U-19, akan sangat masuk akal dan nyambung.

Karena faktanya, Fakhri sukses mengelola Timnas U-16. Namun, bila Fakhri memang diprogram untuk naik kelas seperti Indra Syafri, maka Bima Sakti bukan pilihan tepat untuk menjabat Timnas U-16.

Spesialisasi menangani dan mencetak pemain muda memang butuh sosok pelatih yang tepat dan berkarakter. Sampai sekarang, Indonesia masih kekurangan orang seperti Fakhri yang mau blusukan mencari pemain handal. 

Fakhri juga melakukan pendekatan yang baik terhadap pemain, bahkan orang tua juga. Untuk menangani Timnas Indonesia U-16, dibutuhkan kesabaran karena para pemain itu labil dan perlu membangun mental yang baik. 

Bila Fakhri memang diplot menjabat pelatih Timnas U-19, pemain yang pernah berada di bawah didikan Fakhri di Timnas U-16 tentu akan masuk radar Fakhri untuk Timnas U-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun