Atas dua kekalahan dari dua tim setipe, publik sepakbola nasional memang sangat menyoroti keberadaan komposisi pemain belakang yang sangat rawan. Saya melihat, komposisi pemain belakang Timnas U-19 dan Timnas U-16 asuhan Fakhri adalah mirip.
Kegagalan Timnas U-16 merangsak ke empat besar Piala Asia U-16 lalu, juga disebabkan oleh dua pemain belakang di posisi tengah Timnas U-16 yang terlihat sangat lemah dalam mengantisipasi dan menghalau lawan. Apakah Timnas U-19 akan turut gagal oleh kelemahan pemain belakang yang posisinya sama dengan Timnas U-16?
Namun yang pasti, dalam laga nanti malam, pemain belakang tidak akan melakukan kesalahan sendiri dan terlihat tidak cerdas bermain bola karena pemain tengah dan depan juga mendukung untuk tidak melakukan  human error. Padahal, serangan balik selalu dipicu oleh human error pemain tengah atau pemain depan. Ini yang benar-benar wajib diperhatikan oleh seluruh pemain depan dan tengah Garuda. Jadi, pemain belakang tidak dijadikan tempat ketiban sial dan seolah tidak cerdas dan tidak layak berada dalam Timnas karena lini belakang keropos.
Ayo Garuda Muda Nusantara, jadikan pelajaran kekalahan atas Arab Saudi dan Qatar, sebagai modal Timnas U-19 lolos fase grup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H