Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Adem Ayem" Peringatan Hari Guru Sedunia di Indonesia

5 Oktober 2018   11:40 Diperbarui: 5 Oktober 2018   12:45 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 5 Oktober adalah peringatan Hari Guru Sedunia (World Teacher's Day). Hal ini bertepatan dengan ulang tahun penandatanganan Rekomendasi ILO/UNESCO 1966 tentang Status Guru.

Isi Rekomendasi adalah menetapkan hak dan tanggung jawab guru dan hal terkait lainnya, termasuk kesempatan belajar lebih tinggi bagi guru, rekrutmen guru, penempatan kerja guru, serta lingkungan belajar mengajar yang kondusif bagi guru. Pada tahun 1997, UNESCO juga mengeluarkan rekomendasi terkait status pengajar pendidikan tinggi yang mencakup tenaga pengajar dan tenaga peneliti pada pendidikan tinggi.

Menyambut Hari Guru Sedunia, Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjalin kerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kantor Perwakilan UNESCO Jakarta dengan menyelenggarakan Lokakarya Nasional bertema 'Hak atas Pendidikan berarti Hak untuk Guru dan Tenaga Kependidikan yang Berkualitas'.

Acara digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, membuka acara tersebut.

Lokakarya dihadiri lebih dari 350 peserta dari seluruh Indonesia, yang terdiri atas guru dan tenaga kependidikan, kementerian dan lembaga, UN agencies, universitas, masyarakat sipil dan sekolah, serta lembaga Internasional. Sementara isi acara lokakarya adalah panel presentasi oleh para pakar di bidang pendidikan dan pemerintahan. Juga ada gelar wicara yang menampilkan guru dan tenaga kependidikan berprestasi, berbagi tentang inovasi dan kreativitas mereka dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta kemampuan mereka untuk terjun di kancah internasional.

Sayangnya, peringatan Hari Guru Sedunia di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dalam kontek lokakarya, kurang tersosialisasi, tidak menyertakan seluruh insan guru di Indonesia, menjadikan kesan Hari Guru Sedunia adem ayem. Kerena tidak semua guru merasa memiliki Hari Guru Sedunia ini, karena tidaka ada pelibatan.

Bahkan ada guru yang bertanya, apakah ada peringatan Hari Guru Sedunia? Lalu, apakah para guru di Indonesia juga mengetahui bahwa ada Hari Guru Nasional? Seperti juga di negera-negara lain, meski sudah ada peringatan Hari Guru Sedunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun