Bila PSSI dan Kemenpora akan memberikan bonus kepada timnas, bukankah itu juga sudah merupakan kewajiban. Bapak Presiden pun, yang biasanya menyampaikan ucapan, karena sibuk urusan pencalonan, lupa mengapresiasi timnas U-16.
Jadi, untuk PSSI jangan ribut setelah ada prestasi. Kemenpora yang juga gemar merecoki kompetisi usia muda, jangan kebakaran jenggot setelah menolak proposal U-16.
Kompetisi yang dikelola swasta, kini telah memberikan bukti bahwa hasil pembinaannya telah mampu menjungkalkan semua negara kuat Asia Tenggara. Tidak terbayang, bila PSSI telah punya kompetisi berjenjang seperti IJSL, IJL, Liga Kompas, dan Liga TopSkor. Padahal PSSI punya Asprov, Askab, dan Askot.
Sekali lagi, mengawal, membimbing, memberikan bonus, memang tanggungjawab Anda PSSI kepada seluruh kelompok timnas. Tetapi, ingat, ada pelerjaan sebelum mengawal, membimbing, dan memberikan bonus. Dia adalah pembinaan dan kompetisi berjenjang yang Anda bikin mati suri.
Untuk timnas U-16, jangan jemawa, ada tugas Piala Asia yang dapat mengantar kalian ke Piala Dunia U-17. Untuk pihak swasta yang telah mendukung mereka, tetaplah legawa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H