Kisah apalagi ini!Kick-off Liga 1 2018 akan tersaji sore nanti. Tetapi semalam, perator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) membuat pengumuman mengejutkan. Traveloka yang sejak musim lalu menjadi title sponsor mengundurkan diri.
Resminya, Direktur Utama PT. LIB, Berlinton Siahaan, mengonfirmasi mundurnya Traveloka sebagai salah satu title sponsor Liga 1 2018 pada Kamis (22/3/2018) sore, tepatnya sekitar tigabelas jam yang lalu. Pastinya, perusahaan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online itu mundur secara mendadak.
Apa yang terjadi?
Apa sebenarnya yang terjadi antara Traveloka dengan PT LIB? Secara logika, sungguh hal yang di luar nalar dan benar-benar tidak masuk akal, bila faktanya proses Traveloka menjadi sponsor utama melalui proses yang benar secara hukum kerjasama sponsorship.
Bagi PT. LIB, Klub, seluruh stakeholder terkait, dan publik sepakbola nasional, keputusan mundurnya Traveloka tentu menjadi aib dan merugikan. Khususnya PT LIB yang sudah mempersiapan kompetisi, baik off air maupun on air, perlengkapan pertandingan seperti bendera, patch, dan lainnya yang berkaitan erat dengan titel kompetisi, juga sudah dicetak.
Yang pasti, sebelum nanti sore Liga 1 dimulai, PT LIB harus menyesuaikan segalanya dengan cepat. Termasuk perubahan apa pun yang berkaitan dengan titel sponsor atau kompetisi.
Traveloka atau PT LIB menyakiti?
Mengapa Traveloka membuat keputusan yang sangat menyakitkan bagi PT LIB khususnya dan umumnya bagi publik sepakbola nasional? Apakah ini bukan bagian dari sandiwara penggembosan sepakbola nasional yang terprogram atau memang dadakan dan sebuah kecelakaan? Atau PT LIB yang telah begitu menyakiti Traveloka? Yang tahu pastinya hanya Traveloka sendiri dan PT LIB.
Apa yang dilakukan Traveloka, sejatinya telah menciderai nilai-nilai profesional/bisnis sekaligus sportivitas. Namun, selama ini publik sepakbola nasional juga cukup memahami bila PSSI dan PT LIB sering membikin masalah dan kisruh sepakbola nasional.
Nunggaknya utang, yang berakibat molornya jadwal Liga 1, namun klub-klub yang awalnya berkoar-koar di ranah publik, justru seperti dihipnotis setelah terjadi manajer meeting antara PT LIB dan manajerial Klub. Aneh tapi nyata. Lalu, semua tim seperti kerbau dicucuk hidung, menurut saja agenda Liga 1 yang digariskan PT LIB.
Publik khawatir sejak awal