Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bahaya, Bongkar Pasang Pemain Timnas ala Milla!

23 Januari 2018   09:44 Diperbarui: 24 Januari 2018   00:39 2176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bolasport.com

Waktu dan persiapan yang seharusnya cukup, karena PSSI telah menyiapkan program timnas U-16, U-19, dan U-23 untuk bergelut di masing-masing event, bisa jadi akan terbuang percuma. Buntutnya jika ketiga timnas kembali gagal meraih prestasi, kira-kira apa yang akan dijadikan kambing hitam?

Luis Milla harus disadarkan

Menghadirkan Luis Milla untuk menukangi timnas, khususnya U-23 untuk Asean Games, di mana Indonesia berlaku sebagai tuan rumah, rasanya publik sepakbola nasional mulai lelah mengukuti arah dan program Milla dalam menyiapkan timnas U-23.

Bongkar pasang pemain ala Milla, silih berganti dengan istilah keren promosi dan degradasi seolah menjadi budaya. Lalu, kapan timnas U-23 yang utuh plus 3 pemain senior dibakukan dan  dibentuk melalui program pelatihan hingga tim jadi solid.

Bila Indonesia adalah Singapura atau Brunei atau bahkan Islandia yang lolos ke Piala Dunia, bisa jadi Milla sudah menyetop bongkar pasang pemain dan sudah serius membentuk tim yang solid karena pemain sudah pasti. Mengapa? Karea pemain pilihan tidak bertebaran seperti fakta di Indonesia yang jumlah penduduknya berpuluh kali lipat dibandingkan negara-negara tersebut.

Bila cara Milla akan selalu bongkar pasang pemain, percuma waktu yang panjang dan biaya yang besar digelontorkan demi ciptakan timnas handal, karena ujungnya pemain yang pada akhirnya menjadi pilihan akhir  akan sama halnya dengan pembentukan timnas yang instan karena seringnya pemain ke luar dan masuk. Susah tercipta suasana. (Chemistry).

Pemain Indonesia bagus

Milla harus disadarkan bahwa Indonesia yang memiliki 34 provinsi dengan jumlah penduduk ratusan juta, tidak akan pernah kehabisan stok pemain sepakbola handal dari Sabang sampai Merauke. Mengapa timnas Indonesia selama ini sulit berprestasi? Satu di antara jawabannya adalah karena sulitnya pelatih yang menukangi timnas menentukan 11 pemain terbaik dari seluruh pelosok negeri nusantara ini. Karena pemain-pemain yang menjadi nomiasi masuk timnas sama-sama bagus.

Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang ada, Indonesia sangat bisa membentuk 34 timnas sesuai jumlah provinsi. Bahakan bila setiap provinsi membentuk 2 timnaspun bisa. Seperti halnya Islandia yang hanya berpenduduk tigarutas juta. Namun timnasnya bisa lolos ke Piala Dunia

Bila Milla terus dibisiki dan terus melihat talenta yang ada di seluruh Indonesia, maka Milla akan terus tergoda mencoba setiap pemain. Lalu, pada akhirnya, begitu sadar, waktu untuk event sudah mepet, pemain yang mengisi ruang timnaspun sering tidak sesuai ekspetasi publik sepakbola nasional. Dan parahnya, saat laga dalam event, publikpun dibuat terhenyak karena Milla menurunkan pemain yang juga tidak sesuai harapan pecinta sepakbola nasional.

Harus ada batas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun