Akhirnya pertandingan ulangan timnas U-19 versus Thailand U-19 menjadi milik Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan. Tidak tanggung-tanggung, penggawa Garuda melumat Thailand 3 gol tanpa balas. Sejatinya, andai saja tidak terjadi persitiwa tak cerdas saat tim asuhan Indra ini bersua Thailand di semifinal Piala AFF U-18 lalu, tentu kemenangan pun menjadi garansi bagi timnas Garuda.
Kini, kekalahan tersebut terbalas tuntas. Bahkan penggawa muda Indonesia bermain seolah sambil mengajari cara bermain pemain-pemain muda Thailand. Penguasaan bola, kecepatan, pro aktif, pemahaman transisi negatif dan positif, serta ritme dan tempo permainan dengan intensitas tinggi tak kendur dipertontonkan.
Barangkali, Luis Milla dan Danurwindo akan langsung kompak mengatakan bahwa, inilah cikal bakal Indonesia Way. Seluruh prasyarat yang mengarah pada identifikasi Indonesian Way benar-benar teraplikasi dalam pergelaran timnas U-19 dalam meladeni Thailand. Luar biasa!
Sudah lolos Piala Asia 2018, Timnas Tetap Jalani Kualifikasi
Sebagai tuan rumah Piala Asia U-19 2018, Timnas Indonesia U-19 secara otomatis telah dipastikan lolos dalam babak final. Namun, tetap akan menjalani babak kualifikasi dan akan mulai melakoni laga pada tanggal 31 Oktober 2017 mendatang.
Timnas dalam babak kualifikasi tergabung di Grup F, bersaing dengan Malaysia, Timor-Leste, Brunei, dan tuan rumah Korea Selatan. Apapun hasilnya, karena sudah dipastikan lolos, justru kehadiran timnas dalam babak kualifikasi, akan turut menentukan nasib tim lain.
Partai awal melawan Brunei pada 31 Oktober 2017. Menghadapi Timor Leste, 2 November 2017, lalu laga berat melawan Korea Selatan sudah menanti di tanggal 4 November 2017. Sementara duel melawan  rival abadi Malaysia dua hari berselang.
Partai krusial menghadapi Korea dan Malaysia, diharapkan akan menjadi tolok ukur, seberapa besar Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan memiliki peluang menjadi jawara Asia U-19. Namun, melihat cara bermain sekaligus bagaimana mengangkangi Thailand malam kemarin di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, rasanya bukan mustahil bila penggawa Garuda benar-benar menjadi ancaman bagi timnas manapun di pergelaran Piala Asia mendatang.
Terlebih, hajatan Piala Asia akan tersaji di hadapan publik sepak bola nasional, yang tentu akan menjadi pemicu tersendiri, bagi permainan timnas dengan Indonesia Way-nya, dan yakin akan sulit dihentikan lawan hingga merangsak ke partai puncak dan menggapai juara.
Cikal bakal timnas handal
Bila pencapaian timnas U-19 dapat berbuah juara, maka tiket menuju Piala Dunia U-20 juga tergaransi. Namun, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan akan lebih bersinar bila terus diasah dalam tim yang sama, tidak di pecah, meski tak terhindarkan sistem degradasi dan promisi pemain, dalam rangka menuju tangga timnas senior.
Melihat peta kekuatan sepakbola Asia Tenggara dan Asia di kelompok U-19 saat ini, yakin era timnas U-19 akan menjadi raja sepak bola Asia Tenggara pun di tingkat Asia. Dan yang terpenting bagaimana PSSI menyikapi keberadaan tim ini hingga mereka menuju proses ke fase senior.
Yang pasti, di tangan Indra Sjafri, timnas yang ditukanginya selalu memberikan warna. Evan Dimas dan kawan-kawan, sudah menjadi bukti nyata, akan sentuhan Indra yang memesona. Kini giliran Egy Maulana Vikri dan kolega yang turut merasakan bagaimana mereka disentuh oleh tangan dingin Indra.
Selamat datang paradigma baru kekuatan sepakbola Asia Tenggara dan Asia, karena timnas Garuda kini bukan lagi timnas yang memiliki budaya kalah permainan dan kalah gol. Timnas Garuda kini, adalah timnas yang akan kembali merebut tahta sepakbola Asia Tenggara yang telah bertahun-tahun lepas dari genggaman, yaitu raja Asia Tenggara. Mari Bung, rebut kembali, lalu merajai Asia juga. Tapi ingat, bukan saat kini mereka berusia 19 tahun. Tapi nanti, saat mereka berjersey timnas senior Garuda. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H