Mohon tunggu...
Suparno Jumar
Suparno Jumar Mohon Tunggu... Relawan - Warga negara kecil, berkarya kecil semoga bermanfaat bagi kehidupan

...satu lawan terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sungai Ciliwung - Persepsi Salah Bendung Katulampa

5 Januari 2024   23:32 Diperbarui: 5 Januari 2024   23:37 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bendung Katulampa 23 Desember 2017 oleh Suparno Jumar

"Katulampa Jebol"

"Katulampa Dibuka"

Dua kalimat diatas seringkali dikaitkan masyarakat ketika Jakarta banjir. Maksudnya Bendung Katulampa Jebol atau Bendung Katulampa dibuka.

Padahal, Bendung Katulampa tidak jebol alias baik-baik saja. Bendung Katulampa tidak bersifat menahan air dan mengalirkan. Bendung Katulampa hanya mencatat dan menginformasikan kepada masyarakat dan pemerintah mengenai jumlah dan ketinggian air yang mengalir. Ada juga sistem deteksi dini untuk banjir Jakarta secara realtime - online berbasis web dan  aplikasi Tinggi Muka Air

Informasi Bendung Katulampa dapat dilihat melalui google maps Bendung Katulampa

Satu lagi tentang "banjir kiriman dari Bogor" yang sering terdengar ketika Depok, Jakarta dan sekitarnya banjir. Kalimat pendek ini menggelitik saya secara pribadi. Ternyata kalau dicari melalui google dengan keyword Banjir Kiriman Dari Bogor jumlahya cukup banyak. Terkadang saya berpikir dan bertanya dalam hati, siapa yang pesan, siapa yang kirim.

Bukankah sudah sifatnya bila air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah?

Secara pribadi saya berpendapat, sudahi menggunakan kalimat-kalimat pendek itu ketika banjir dalam pemberitaan. saya kira akan lebih mencerdaskan, mencerahkan ketika semua pihak diajak berpikir. Kenapa banjir? Akan semakin menarik jawaban-jawaban yang keluar muncul gagasan cerdas cemerlang dari sebab akibat. 

Foto Bendung Katulampa Mei 2015 oleh Suparno Jumar
Foto Bendung Katulampa Mei 2015 oleh Suparno Jumar

Saling menyalahkan dan mencari kambing hitam, termasuk menyalahkan air dan alam sangatlah tidak bijaksana. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun