Mohon tunggu...
Suparno Jumar
Suparno Jumar Mohon Tunggu... Relawan - Warga negara kecil, berkarya kecil semoga bermanfaat bagi kehidupan

...satu lawan terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Susur Sungai Menuju Naturalisasi Ciliwung

9 Desember 2018   01:32 Diperbarui: 9 Desember 2018   10:41 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Team melintas sungai Ciliwung di Kedung Badak, Kota Bogor

EKSPEDISI kecil ini bertujuan untuk memetakan titik timbunan sampah di tepi sungai, pemukiman yang membuang limbah kamar mandi, toilet dan dapur. Medan yang dilalui di sungai yang membutuhkan kehati-hatian. Karena sering kali tim harus menyeberang sungai dengan aliran deras.

Sementara batu-batu didasar sungai juga bisa mengancam keselamatan. Setelah data semua titik timbunan, pembuangan sampah dan limbah lengkap berikut foto-fotonya, kemudian disusun menjadi sebuah bahan presentasi. Bahan ini akan dipresentasikan oleh team Satuan Tugas (Satgas) Naturalisasi Ciliwung dihadapan Pemerintah Kota Bogor. Ini sebagai respon Pemerintah Kota Bogor atas masukan dari relawan Bogor Ciliwung Community. Ciliwung River Walk ini dilakukan sepanjang sekitar 15 kilometer dengan melintasi 13 kelurahan di Kota Bogor.

Etape I dan II dilakukan oleh beberapa relawan Bogor Ciliwung Community. Pada etape I dan II saya tidak bisa bergabung karena suatu urusan. Baru pada etape III dan IV saya bergabung.

Selasa, 20 Nopember 2018

Kebetulan, karena ini adalah hari libur nasional di Inonesia, saya menyempatkan diri bergabung bersama relawan Bogor Ciliwung Community dalam Satuan Tugas Naturalisasi Ciliwung. Tim berkumpul di kantor Rekam Nusantara Foundation. Setelah team berkumpul, perjalanan dimulai. Start River Walk dimulai dari Dam Cibagolo sekitar jam 07.30 dengan melewati sisi timur Ciliwung di Bantarjati dan sisi barat Ciliwung di Pabaton. Medan yang dilalui cukup menantang karena tidak ada jalur khusus untuk dilewati pejalan kaki.Terkadang lewat sisi sungai yang licin, jalan setapak dan harus naik dinding sungai. Mulai di sekitar Pabaton dan Tanah Sareal, tim harus menyeberangi sungai. Hari ini, kondisi air Ciliwung agak keruh. Sehingga, team harus hati-hati. Kondisi batuan di dasar sungai tidak terlihat, bisa saja kaki team terjepit pada celah batu yang licin. Ini sangat berbahaya, karena bisa saja melukai.

Sepanjang River Walk hampir tidak ada tempat di sekitar sungai yang tidak ada sampahnya. Bahkan, beberapa titik pembuangan sampah sudah bermula dari titik start. Ada beberapa titik pembuangan sampah yang sangat mencolok, karena di titik itu, sampah dibuang hingga menumpuk. Diduga sudah berlangsung sangat lama.

Menjelang tengah hari, team sampai di Pasar Induk Jambu Dua. Melewati celah sempit diantara pedagang ikan, team turun lagi ke sungai. Aroma tak sedap langsung menyerbu indera penciuman. Sampah dari pasar campur aduk. Team juga menjumpai sebuah batang pohon cukup besar hanyut terbawa banjir dan melintang berselimut sampah dibawah Jembatan akses menuju ke Pasar Induk Jambu Dua.

Diteruskan dengan menyusuri sungai di sebelah barat. Karena tidak bisa jalan lurus, team menyeberang sungai.cukup dalam dengan aliran cukup deras. Lagi-lagi team harus hati-hati. Jalur berpindah di sisi timur sungai hingga Jembatan Situ Duit. Tiga anggota team berhasil naik menuju jalan lewati besi tiang penyangga jalur fasilitas fiber optik. Sementara dua anggota team menyeberangi sungai untuk sampai ke atas.

Ya Tuhan... Horor sampah dan limbah manusia masih hebat. Satu sudut lahan kosong yang berada di sebelah barat bisnis eceran pakain penuh dengan sampah plastik sisa kemasan pakain. Sementara sudut yang lain, aroma kotoran manusia menyerbu hidung angota relawan.

Drama sampah dan manusia di Ciliwung masih berlanjut. Beberapa titik pembuangan sampah di jumpai di sebelah barat sungai (Kedungbadak) dan timur sungai (Cibuluh). Kondisi paling menyeramkan ada dua titik di Cibuluh dan satu titik di Kedungbadak.

Di lokasi ini, team dibagi dua. Satu team lewat barat (Kedungbadak) dengan tiga orang menyeberang sungai. Sementara team lain lewat sisi timur di Cibuluh. Duhh... Aroma kotoran manusia yang jatuh dari lubang paralon menyerang bertubi-tubi.

Titik temu team dari sisi timur dan barat di bawah Jembatan Ciliwung Cibuluh. Rencana semula etape III ini akan berakhir di  sekitar Komplek Perumahan Graha Grande yang merupakan perbatasan wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Namun, karena team cukup lelah dan hampir jam 15.00 kami bersepakat sampai lokasi titik longsor di Jalan Tawakal, Komplek Perumahan Kedung Badak Baru.

Sabtu, 24 Nopember 2018

Susur Ciliwung Etape IV diikuti oleh tim Relawan KPC - Satgas Naturalisasi Ciliwung (Een Irawan, Yudhi, Encep Angling Dharma, Ela, Johanes Jenito saya dan beberapa anggota militer dari Kesatuan (Yonif) Batalyon Infanteri 315 Bogor.

Sebelum berangkat, team melakukan briefing di bawah Jembatan Pasar Induk Jambu Dua. Team susur Ciliwung dari Bogor Ciliwung Community dan Batalyon Infanteri 315 melakukan pemetaan timbunan sampah, limbah rumah tangga dan saluran air yang diduga mengandung limbah yang dialirkan ke sungai Ciliwung.

Team melintas sungai Ciliwung di Kedung Badak, Kota Bogor
Team melintas sungai Ciliwung di Kedung Badak, Kota Bogor
Start mulai sekira pukul 08.30 pagi. Rute ini mulai dari Pasar Induk Jambu Dua, Cibuluh, Kedungbadak, Jembatan Soleh Iskandar, Kedungbadak Baru, Graha Indah dan berakhir di Graha Grande. Sepanjang rute ini, beberapa kali team menemui titik timbunan sampah, pipa pralon dari rumah yang membuang kotoran manusia dan saluran air yang masuk sungai Ciliwung yang diduga mengandung limbah.

Akhir dari Ciliwung River Walk Etape IV  sekitar pukul 11 siang. Total panjang sungai yang dipetakan dari etape I-IV  sepanjang sekitar 15 kilometer yang melalui 13 keluarahan di Kota Bogor.

Kami berharap, setelah hasil temuan di lapangan di presentasikan di hadapan Pemerintah Kota Bogor, akan dilanjutkan dengan program yang nyata untuk mengembalikan fungsi sungai Ciliwung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun