Mohon tunggu...
Latifah Andini
Latifah Andini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MTsN kota Padang Panjang

Siswi Kelas 9 J MTsN kota Padang Panjang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan Aku, Ayah!

23 Mei 2024   19:04 Diperbarui: 23 Mei 2024   19:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maaf kan aku, ayah!

Oleh: Navla Syakira Delvano

MTsN Kota Padang Panjang 

"Kinan ayo bangun!"

Bunda membangunkan ku seperti biasanya untuk pergi sekolah kini aku duduk dikelas 8 di sekolah menengah.

"Iya bund bentar"

Teriakku. aku pun segera bersiap untuk pergi sekolah 

Sekolah itu tak terlalu jauh dari rumah ku sekitar 50 meter 

Sesampai di kelas aku pun disambut oleh teman sebangku ku 

"Pagi Kinan" sambutnya, dia teman sebangku ku namanya Ryana. 

Jam kelas pun dimulai kami belajar dengan seperti biasa sebelum diakhir jam belajar guru matematika memberikan tugas kerja kelompok yang mengharuskan membuat laporan beserta materi yang telah guru siapkan. Materi itu diberikan kepada ku untuk di foto copy dan memberikannya kepada teman kelas lain.

Sepulang sekolah aku langsung melemparkan segala barang di kamar ku, lelah itulah yang kurasakan aku pun tertidur hingga sore menjelang

"Oh tidak! Aku lupa pergi untuk mem fotocopy materi matematika" aku panik karena dua hari lagi aku akan membawa materi itu. Aku pun memberi tau ayahku untuk mencoba pergi dengannya malam ini ke fotocopy. Pada malam harinya aku tersadar bahwa malam ini akan tayang perdana film kesukaan ku di televisi aku pun duduk di depan televisi dan asyik menonton siaran nya "Kinan, nga jadi pergi dengan ayah ke fotocopy nya?" Tanya ayah kepada ku 

Aku pun menolak ajakan ayah karena menurut ku itu bisa di fotocopy besok saja. Ayah ku pun mengingatkan ku untuk tidak menunda tugas karena tidak ada yang tahu keadaan besok seperti apa .

Aku hanya mengangguk mendengar ucapan ayahku. Pada besok harinya sepulang sekolah aku pun berniat pergi untuk mem fotocopy materi itu.

Siapa yang tau ternyata foto copy tutup pada hari minggu. Panik seketika menerjang perasaan ku.

Tidak terbayang jika besok teman teman sekelas kena marah dengan guru akibat ulahku. Dengan berpikir panjang aku mengingat tempat fotocopy yang sangat jauh dari rumah ku sebenarnya aku tidak ingin kesana karena banyak pemuda laki yang berkumpul di warung sana tetapi karna kecemasan ku itu pun aku pergi kesana dengan naik ojek tiba disana aku pun juga harus berjalan kaki di jalan lebih kecil.

Dari kejauhan aku pun melihat sekumpulan pemuda sma bermain disana.

Takut, adalah perasaan ku saat ini dengan nekat akupun tetap berjalan ke arah sana

"Eh, ada cewe kecil sendirian mau Abang anterin nga?" Rayu salah satu pemuda disana. Aku berjalan lebih cepat dan menghindar tetapi di cegat oleh 3 teman pemuda lainnya.

Perasaan campur aduk ku rasakan aku berharap ada orang disekitar disini untuk membantu ku tetapi tidak ada 

Ketika pemuda itu hampir menyentuh ku ada seseorang yang membawakan motor melaju dengan cepat memberhentikan gerak pemuda itu "Kinan menjauhlah dari sana!"

Ternyata itu ayahku.

Ayahku sangat marah melihat sekumpulan pemuda itu dan menyuruh mereka untuk bubar dan tidak mengganggu warga lain.

Sepulang dirumah aku terus terusan di ceramahi ayah karena kelalaian ku 

"Maaf kan aku ayah, aku sangat menyesal" 

Hari ini kutatap wajah ayahku dengan perasaan bersalah dan ayahku pun memberikan maafnya dan akan membantuku untuk pergi memfoto copy materi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun