Mohon tunggu...
Maman Pranata
Maman Pranata Mohon Tunggu... -

Dekatkan diri dengan Tuhan. Semakin dekat hidup dengan Tuhan, semakin terasa ringan beban hidup Anda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Figur Seorang Ibu

22 Desember 2014   16:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:43 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosok peran ibu dalam Islam begitu mulia. Karena dari rahim dialah banyak sekali pemimpin yang berhasil. Yang paling terkenal adalah kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. Bahkan Nabi pun bersabda, “Surga terletak di bawah telapak kaki ibu.” Saking terkenalnya hadis ini, sosok ibu menjadi tokoh yang banyak dikagumi oleh anak-anaknya. Sebagai wujud apresiasi, di Indonesia sendiri, diperingati secara khusus pada setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Inilah fakta kelebihan ibu dibanding bapak karena di Indonesia tidak mengenal Hari Bapak.

Islam mengajarkan bahwa kaum ibu merupakan fihak yang sangat istimewa dan tinggi derajatnya. Oleh karena itu kita sangat akrab dengan hadits yang menjelaskan keharusan seorang sahabat agar memprioritaskan berbuat baik kepada ibunya. Bahkan Nabi shollallahu ‘alaih wasallam menyebutkan keharusan tersebut sebanyak tiga kali sebelum beliau akhirnya juga menganjurkan sahabat tadi agar berbuat baik kepada ayahnya. Jadi ibaratnya keharusan menghormati dan berbuat baik seorang anak kepada ibunya sepatutnya lebih banyak tiga kali lipat daripada penghormatan dan perilaku baiknya terhadap sang ayah.

Dalam suatu hadits di jelaskan : Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa aku berbuat kebaikan?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: “Ayahmu, lalu yang lebih dekat, kemudian yang lebih dekat.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Bukti bahwa sesosok ibu begitu istimewa adalah begitu banyaknya istilah yang menggunakan kata ibu. Istilah-istilah yang menggunakan kata ibu adalah seperti kata ibukota, ibu jari, hari ibu, bahkan surgapun diklaim berada ditelapak kaki ibu. Sosok seorang ibu seperti sebuah tiang negara, bahkan tiang dunia. Ini menjadikan posisi ibu begitu spesial, istimewa di mata kita semua. Terlepas dari istilah-istilah berbau ibu, terdapat keistimewaan lain dari seorang ibu, yaitu pekerjaannya. Ibu dapat memiliki pekerjaan dari yang paling rendah status sosialnya sampai yang paling tinggi status sosialnya, dan istimewanya semua pekerjaan ibu tersebut bernilai tinggi. Bernilai tinggi bukan berarti ibu memperoleh banyak material dari pekerjaannya tersebut. Sebut saja ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga jika dipandang dari status sosial merupakan pekerjaan yang paling rendah status sosialnya, akan tetapi ini bernilai tinggi jika dilihat dari pengorbanan  yang telah diberikan seorang ibu dalam mengurus rumah tangganya.

Ibu rumah tangga sebenarnya bertugas layaknya ibu-ibu hebat disana yang mempunyai gelar sosial tinggi. Ibu dapat menjadi seorang guru ketika ibu mengajarkan anaknya untuk belajar berjalan dan berbicara. Ibu dapat menjadi seorang polisi wanita ketika anaknya sedang membutuhkan perlindungan. Ibu juga bisa menjadi seorang dokter ketika anaknya sedang jatuh sakit. Ibu akan selalu memberikan apa yang terbaik bagi keluarganya. Itulah istimewanya ibu, jadi benarlah jika surga diklaim berada ditelapak kaki ibu. Menjadi seorang ibu merupakan suatu kebanggaan tersendiri yang tak ternilai dengan nominal didunia ini.

Pepatah mengatakan “Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang gala” pepatah ini memang membuktikan bahwa seorang anak tidak seperti kasih seorang ibu. ibu adalah malaikat untuk anaknya, tapi kalau seorang anak kasih sayangnya hanya sepanjang gala. Kalau kita mengetahui arti ibu yang sebenarnya dialah malaikat kita didunia, disaat kita sedih, disaat kita sakit ibulah yang meneteskan air mata, dan menghiburnya, jasa ibu tidak akan terbalas sampai kapanpun, mumpung ada kesempatan, mulailah dari sekarang, tidak ada kata terlambat untuk memulai kebaikan

Sungguh mulia pengorbanan ibu kita untuk mempertahankan agar kita lahir kedunia dengan selamat, apakah kita pernah berfikir ketika ibu sedang berjuang mati-matian demi kita yang akan dilahirkan, Meskipun nyawa yang jadi taruhan, Beliau rela demi sang buah hati.

Begitupula Seorang ibu mempunyai peran yang sangat vital dalam proses pendidikan anak sejak dini. Ibulah sosok yang pertama kali berinteraksi dengan anaknya, sosok pertama pula yang memberikan rasa aman dan nyaman serta sosok yang dia percaya. Karena itu, ibu menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Peran ibu dalam mendidik anaknya ini sangat penting karena dapat menentukan kualitas generasi masa depan suatu masyarakat dan negara. Tidak salah kalau ada yang mengatakan bahwa ibu ibarat tiang negara. Tinggi rendahnya moralitas suatu bangsa dapat dilihat dari tinggi rendahnya moralitas para ibu di negeri itu atau sejauh mana kepedulian para ibu dalam mendidik anak-anaknya.

Salah satu aspek penting keberhasilan dalam pendidikan anak adalah adanya kedekatan fisik dan emosional antara seorang ibu dengan anaknya. Secara alami, kedekatan fisik dan emosional ibu dengan anaknya sudah terjalin sejak anak berada dalam kandungan, menyusui dan masa pengasuhan. Kasih sayang seorang ibu merupakan jaminan awal untuk tumbuh kembang anak dengan baik dan aman. Karena itu, ibu mempunyai peran yang penting dan mulia dalam mendidik anak sejak usia dini. Untuk memainkan peran ini, Allah telah memberikan potensi pada ibu berupa kemampuan untuk hamil, menyusui serta naluri keibuan. Allah juga menetapkan anjuran kepada para ibu untuk menyusui anaknya selama dua tahun, mengamanahkan para ibu untuk mengasuh anaknya selama masa pengasuhan (hadlonah), yaitu sampai anak bisa mengurus dirinya.

Sesungguhnya karakter seorang ibu merupakan kesan pertama yang ditangkap seorang anak. Apabila seorang ibu memiliki kepribadian yang agung dan tingkat ketakwaan yang tinggi maka kesan pertama yang masuk dalam benak anak adalah kesan yang baik. Kesan awal yang baik ini akan menjadi landasan yang kokoh bagi perkembangan kepribadian anak ke arah yang ideal. Di samping itu anak sendiri membutuhkan figur teladan dalam mewujudkan nilai-nilai yang ditanamkan kepadanya selama proses belajar di masa kanak-kanak, karena kemampuan berfikir anak di masa ini belum sempurna. Di masa ini anak belum mampu menerjemahkan sendiri wujud nilai-nilai kehidupan yang diajarkan kepadanya. Kekuatan figur seorang ibu akan membuat anak mampu untuk menyaring apa-apa yang boleh dan tidak boleh diambil dari lingkungannya. Karena anak menjadikan apa yang diterima dari ibunya sebagai standar nilai. Para pakar pendidikan mengajarkan bahwa keteladanan adalah media pendidikan yang paling efektif dan berpengaruh dalam menyampaikan tata nilai kehidupan. Dalam hal ini ibulah orang yang paling tepat untuk berperan sebagai teladan pertama bagi anaknya. Ibulah yang paling besar peranannya dalam memberikan corak pada pembentukan kepribadian anak, sehingga dibutuhkan ibu yang berkualitas yang akan mampu mendidik anaknya dengan baik.

Selamat hari ibu. Semoga para ibu dapat menjadi jembatan terwujudnya generasi masa depan yang berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun