KESEMPATAN Â PENDIDIKAN PAMONG SAKA KALPATARU YANG DIDAPATKAN DARI KEAKTIFAN SEKOLAH ADIWIYATA TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA
Judul diatas penulis sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi penulis dalam menjalani kegiatan ini
Berawal di tahun 2018 sekolah saya SDN Pondok Pinang 10 mendapatkan prestasi sekolah adiwiyata kota dan provinsi  serta prestasi juara lomba sekolah sehat yang menjadi puncak pretasi sekolah dalam ajang lomba budaya mutu sekolah tahun 2020 yang mendapatkan prestasi juara III Tingkat Nasional
Setelah sukses saya di mutasi untuk dapat mengimbaskan di sekolah baru yaitu SDN Kebayoran Lama Utara 07 , saya diberikan amanah untuk membantu kepala sekolah membangun prestasi di tahun 2021.
Dengan bekal pengalaman kegiatan sekolah adiwiyata di sekolah sebelumnya praktik praktik baik serta aksi kegiatan saya mulai laksanakan kembali di sekolah baru ini
Di tahun 2023, SDN Kebayoran Lama Utara 07 Sudah mendapatkan Prestasi mendapatkan sekolah adiwiyata kota dan bersiap membuat inovasi inovasi program baru menuju penghargaan sekolah adiwiyata provinsi DKI Jakarta tahun 2024
Mungkin dengan pengalaman sekolah adiwiyata ini , menjadi tiket saya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pamong saka kalpataru.
Banyak pengalaman berharga yang dapat disinergikan / gabungkan antara sekolah adiwiyata dan saka kalpataru.
Maka izin saya sebagai penulis memberikan gambaran tentang sekolah adiwiyata dan ilmu yang saya dapatkan dalam pelatihan saka kalpataru ini agar dapat kita sinergikan programnya dan menjadi sebuah terobosan baru dalam mengaktifkan saka kalpataru di kwarcab DKI Jakarta pada umumnya dan Jakarta selatan pada khususnya
Sekolah Adiwiyata adalah program yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dengan tujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sekolah yang mengikuti program ini diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar dan operasional sekolah sehari-hari.
Program ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
Meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.
Membentuk perilaku warga sekolah yang ramah lingkungan.
Mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum sekolah.
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lingkungan sekolah.
Sekolah Adiwiyata dinilai berdasarkan beberapa kriteria, seperti kebijakan sekolah yang mendukung pelestarian lingkungan, kurikulum yang berbasis lingkungan, partisipasi aktif seluruh warga sekolah dalam kegiatan lingkungan, serta pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Sekolah yang berhasil memenuhi kriteria ini akan mendapatkan penghargaan Adiwiyata.
Sekolah Adiwiyata menjalankan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi seluruh warga sekolah dalam pelestarian lingkungan. Beberapa contoh kegiatan tersebut antara lain:
Pengelolaan Sampah:
Penerapan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lingkungan sekolah.
Pengadaan tempat sampah terpilah untuk sampah organik dan anorganik.
Pembuatan kompos dari sampah organik.
Penghijauan Sekolah:
Penanaman pohon dan tanaman hias di sekitar sekolah.
Pembuatan taman sekolah atau kebun sekolah.
Perawatan tanaman secara berkala oleh siswa dan guru.
Hemat Energi dan Air:
Kampanye hemat listrik dan air di lingkungan sekolah.
Penggunaan peralatan hemat energi seperti lampu LED dan kran otomatis.
Pembuatan sistem pengumpulan air hujan untuk kebutuhan penyiraman tanaman.
Edukasi Lingkungan:
Integrasi materi lingkungan hidup dalam kurikulum dan kegiatan belajar mengajar.
Pelaksanaan pelatihan dan workshop tentang lingkungan hidup bagi siswa dan guru.
Pengadaan lomba-lomba bertema lingkungan, seperti lomba daur ulang, lomba kebersihan kelas, dan lomba menulis artikel tentang lingkungan.
Kegiatan Ekstra Kurikuler:
Pembentukan klub atau komunitas peduli lingkungan di sekolah.
Kegiatan pengamatan lingkungan seperti kunjungan ke taman nasional, pantai, atau tempat-tempat konservasi lainnya.
Kampanye lingkungan di masyarakat sekitar sekolah.
Partisipasi dalam Program Lingkungan:
Berpartisipasi dalam program lingkungan tingkat lokal, regional, maupun nasional.
Mengadakan kegiatan bakti sosial terkait pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon di area sekitar sekolah atau kampanye bersih-bersih lingkungan.
Inovasi dan Teknologi Ramah Lingkungan:
Pengembangan teknologi sederhana yang ramah lingkungan, seperti biopori atau hidroponik.
Proyek inovatif siswa yang berfokus pada solusi lingkungan.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, tetapi juga melibatkan seluruh warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan secara aktif dan berkelanjutan.
Pelatihan pamong Saka Kalpataru merupakan kegiatan penting untuk membekali para pamong dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membimbing dan mengelola Satuan Karya (Saka) Kalpataru, yang fokus pada upaya pelestarian lingkungan hidup. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pelatihan pamong Saka Kalpataru:
Tujuan Pelatihan
Meningkatkan Pengetahuan: Memberikan pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan hidup, kebijakan, dan program-program pelestarian lingkungan.
Pengembangan Keterampilan: Melatih keterampilan praktis yang diperlukan untuk kegiatan pelestarian lingkungan, seperti pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air, dan energi.
Peningkatan Kepemimpinan: Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen untuk mengelola dan membimbing anggota Saka Kalpataru.
Penerapan Praktis: Memberikan kesempatan kepada pamong untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan praktis di lapangan.
Materi Pelatihan
Dasar-dasar Lingkungan Hidup:
Pengantar tentang ekosistem, biodiversitas, dan konsep keberlanjutan.
Dampak perubahan iklim dan cara mitigasinya.
Kebijakan dan Program Lingkungan:
Kebijakan nasional dan internasional terkait pelestarian lingkungan.
Program-program pemerintah dan organisasi non-pemerintah yang mendukung pelestarian lingkungan.
Teknik Pelestarian Lingkungan:
Teknik penghijauan dan reboisasi.
Pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Konservasi air dan energi.
Metodologi Pendidikan Lingkungan:
Cara mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kegiatan Pramuka.
Metode pengajaran yang efektif untuk menyampaikan materi lingkungan kepada anggota Saka.
Manajemen Kegiatan dan Proyek:
Perencanaan dan pelaksanaan proyek lingkungan.
Manajemen relawan dan sumber daya.
Kepemimpinan dan Komunikasi:
Teknik kepemimpinan yang efektif.
Keterampilan komunikasi dan presentasi.
Metode Pelatihan
Ceramah dan Diskusi: Memberikan pengetahuan teoretis melalui presentasi dan diskusi interaktif.
Praktikum Lapangan: Mengadakan kegiatan praktis di lapangan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari.
Studi Kasus: Menganalisis dan mendiskusikan kasus-kasus nyata terkait isu lingkungan dan upaya pelestariannya.
Workshop dan Lokakarya: Mengadakan sesi pelatihan yang lebih mendalam dan spesifik terkait teknik-teknik pelestarian lingkungan.
Penugasan dan Proyek: Memberikan tugas individu atau kelompok yang harus diselesaikan sebagai bagian dari pelatihan.
Evaluasi Pelatihan
Ujian Tertulis dan Praktik: Mengukur pemahaman peserta terhadap materi pelatihan.
Observasi Lapangan: Menilai keterampilan praktis peserta saat melakukan kegiatan di lapangan.
Feedback dan Refleksi: Mendapatkan umpan balik dari peserta untuk perbaikan program pelatihan di masa mendatang.
Pelatihan pamong Saka Kalpataru ini diharapkan dapat menghasilkan pamong yang kompeten dan mampu memimpin serta membimbing anggota Saka Kalpataru dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan yang efektif dan berkelanjutan.
Dengan infrormasi yang saya dapat antara sekolah adiwiyata dan saka kalpataru maka saya dapat menarik kesimpulan
Program Sekolah Adiwiyata dan Saka Kalpataru Pramuka dapat saling mendukung untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa dalam konservasi lingkungan. Berikut adalah beberapa program yang dapat digabungkan antara lain :Â
Pengelolaan Sampah:
Sekolah Adiwiyata: Mengadakan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di sekolah.
Saka Kalpataru: Pramuka Penegak dapat berperan sebagai pengawas dan pendamping dalam kegiatan pengelolaan sampah, serta memberikan pelatihan tentang cara pengelolaan sampah yang benar.
Penghijauan dan Kebun Sekolah:
Sekolah Adiwiyata: Melakukan penghijauan dengan menanam pohon dan tanaman hias di lingkungan sekolah.
Saka Kalpataru: Mengadakan kegiatan penghijauan yang melibatkan Pramuka Penegak dalam penanaman dan perawatan tanaman serta memberikan edukasi tentang pentingnya pohon bagi lingkungan.
Program Hemat Energi dan Air:
Sekolah Adiwiyata: Mengkampanyekan penggunaan listrik dan air secara bijak di sekolah.
Saka Kalpataru: Pramuka Penegak dapat membuat proyek sederhana untuk memantau penggunaan energi dan air, serta memberikan penyuluhan tentang cara-cara penghematan yang efektif.
Kegiatan Bank Sampah:
Sekolah Adiwiyata: Membentuk dan mengelola bank sampah di sekolah untuk mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang.
Saka Kalpataru: Pramuka Penegak bisa berperan dalam pengelolaan bank sampah, mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pengiriman sampah ke pusat daur ulang.
Pendidikan Lingkungan Hidup:
Sekolah Adiwiyata: Menyelenggarakan pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada pendidikan lingkungan hidup.
Saka Kalpataru: Pramuka Penegak bisa mengadakan seminar, workshop, atau lomba yang berkaitan dengan lingkungan hidup, serta membuat materi edukasi yang disebarluaskan di sekolah.
Kegiatan Kebersihan dan Keindahan Lingkungan:
Sekolah Adiwiyata: Mengadakan kerja bakti rutin untuk membersihkan dan memperindah lingkungan sekolah.
Saka Kalpataru: Pramuka Penegak dapat memimpin kegiatan kerja bakti serta memberikan arahan tentang teknik pembersihan dan perawatan lingkungan yang efektif.
Monitoring dan Evaluasi Lingkungan Sekolah:
Sekolah Adiwiyata: Membuat tim monitoring untuk mengevaluasi program-program lingkungan yang berjalan.
Saka Kalpataru: Pramuka Penegak dapat terlibat dalam monitoring dan evaluasi ini, serta memberikan laporan dan saran perbaikan untuk program-program yang sudah ada.
Dengan menggabungkan program Sekolah Adiwiyata dengan kegiatan Saka Kalpataru, diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H