Mohon tunggu...
suparman riman
suparman riman Mohon Tunggu... -

suparman, staf pengajar. universitas khairun. lahir tangerang 10 janurai 81.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hukum Dibuat untuk Mempermudah, Bukan Bikin Susah Negara

16 Desember 2009   07:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:55 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mudah-mudahan belum telat...

kasus tidak dapat diputarnya rekaman dan dokumen notulensi rekaman rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dari BPK...alasannya karena menkeu tidak mengijinkan dsb. jika hal ini tetap dipaksanakan maka akan melanggar hukum.

aneh negara ini, jika DPR saja tidakbisa membuka rahasaia negara bagaimana dengan rakyat kecil atau rakyat biasa  yang iseng ingin membongkar kebusukan para pejabat negara..walah bakal mati sebelum berkembang kayanya.

fraksi demokrat mndukung keputusan BPK untuk tidak membuka reaman tersebut sesuai dengan perintah MENKEU..rakyat awam saja akan langsung berfikir kenapa fraksi demokrat sebegitu gigihnya untuk tidak memuka rekaman tersebut..terus jalan keluarnya bagaimana.?

sederhananya segala bukti yang bisa dijadikan bukti dan fakta sebaiknya dibeberkan sejelas-jelasnya biar TIDAK ADA DUST DIANTARA KITA,

sebagai orang awam saya malah berfikir sesuai slogan yang pernh digemborkan oleh dunia PERBANKAN "jika bersih kenapa harus risih"..bukankah itu slogan dari pihak BANK.

melihat perkembangan kasus century saya malah jadi befikir yang menutup-nutupi kayanya ikut dalam skandal ini..atau sedikit terlibat..

jika memang membuka rekaman itu melanggar hukum, hukum yang mana, jika untuk kepentingan negara mengapa kita mencari jalan lain, senenarya kenapa MENKEU menghalang-halangi kerja DPR..itu kira-kira melanggar hukum tidk..saya tidak tau..

saya jadi ingat buku waktu orde baru yg berjudul " siapa menabur angin akan menuai badai"

jujur ajalah....siapa menzolimi, pasti akan terzolimi..jadi sekarang jgn merasa terzolimi karena anda telah menzolimi rakyat duluan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun