Mendengar anak sahabat kabur dari pondok pesantren bikin hati pilu. Â Untuk yang kesekian kali berita seperti ini acap membikin sedih, haru dan prihatin.
Maksud hati orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak, namun suasana hati anak dan lingkungan sepertinya ada yang belum sepenuhnya bersahabat.
Dari orang tuanya bercerita:
Anaknya sudah beberapa hari bilang kepada ibu dapur pondok untuk segera diantarkan ke tempat asal. Namun, ibu dapur bilang tidak tau jalan untuk mengantarnya. Akhirnya anak santri berinisiatif untuk mencari celah untuk kepulangannya.
Saatnyapun tiba, Ketika anak anak diajak ke sebuah waduk untuk mengenalkan lingkungan, beringsut dia menyelinap menjauh dari rombongan. Setelah berjalan beberapa saat, dia menghampiri seorang ibu, bertanya kearah mana untuk sampe ke stasiun.
Dari ibu ini, ternyata dititipkan kepada sopir truk yang melintas. Hingga akhirnya sampai ke stasiun kereta api.
Dengan sisa uang saku yang dibawa dia memperoleh tiket hingga sampai ke kota asal. Turun dari kereta, mencari ojek online kea rah kantor tempat ayahnya bekerja.
Begitu terkejutnya sang ayah melihat anaknya tiba tiba masuk ke kantornya. Degg!!
Tidak hanya anak laki laki yang nekat keluar pulang dari ponpesnya, banyak juga anak anak perempuan lari keluar karena berbagai hal.
Karena belum siapnya anak berpisah jauh dengan ortu, temen temen baru, lingkungan asrama tidak seindah rumah, gesekan dengan teman tidak suka sama ustadz, aturan yang mengikat.
Semua menjadi alasan menjadi logis untuk dijadikan memompa semangat segera loncat dari gerbang ponpes.
Harapan kadang memang tidak seindah kenyataan.
Banyak hal yang harus dipersiapkan orangtua ketika suatu saat ingin memasukkan pendidikan di Pondok Pesantren. Persiapan mental jauh jauh sebelum kelulusan. Melihat dan berkunjung suasana ponpes. Konflik yang kadang terjadi.
Usia anak merangkak remaja masih merasa butuh elusan lembut orang tua. Berdekat dekat . Namun, niat mulia orang tua dengan memilihkan pendidikan yang baik memang butuh persiapan yang cukup panjang.
Jangan takut anak dimasukkan ke Ponpes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H