Mohon tunggu...
Maz Man
Maz Man Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya hadir di www.jejak44.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mental Awal Calon Karyawan

2 Maret 2014   13:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13937159771400812254

[caption id="attachment_298060" align="aligncenter" width="425" caption="Pict: gubugreyot.com"][/caption]

Sekian kali membuka lowongan pekerjaan via media cetak, banyak hal yang saya rasakan. Mental para pencari kerja sepertinya lebih menghendaki segala sesuau yang serba enak.

Saat itu saya sedang membutuhkan staf admin yang kredibel. Sebenarnya sih tidak muluk muluk amat. Sebagai seorang wirausahawan kecil tentu juga tidak bisa menggaji gede.

Meski yang saya cari adalah lulusan SMK dan D3 namun tak tanggung tanggung, peminatnya cukup luar biasa malah kebanyakan lulusan S1. Saya sih oke saja, maka saya pilih beberapa orang yang mempunyai skil yang suatu saat saya butuhkan. Dari sekian pendaftar yang saya panggil, rata rata mereka masih mempunyai idealisme yang tinggi.

Beberapa catatan saya bagi pelamar kerja adalah sebagai berikut:


  1. Pelamar fresh Graduate atau yang baru lulus biasanya memasukkan lamaran hanya sekedar coba coba saja. seringkali didapatkan latar pendidikan mereka tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pemasang iklan. Dengan cara seperti ini tentu tidak ada respon balik bagi pelamar.
  2. Pelamar sebagai pendatang baru dalam dunia kerja sebaiknya masalah gaji jangan terlalu diharapkan langsung tinggi, karena pihak perusahaan biasanya juga melihat standar kemampuan pekerja, mutu penanganan pekerjaan dan loyalitas. Masa kerja tentu juga sangat memberi pengaruh besar kecilnya gaji.
  3. Kesalahan fatal bagi seorang pelamar adalah mematok tinggi gaji, sementara kemampuan menangani pekerjaan belum kelihatan.
  4. Surat lamaran cenderung permainan kata kata biar ada panggilan. Ini bisa menjadi bumerang bagi pelamar jika memang kemampuannya itu tidak sesuai dengan isi surat lamaran. Materi surat lamaran bisa dipoles sedemikian rupa sehingga menarik. Namun, kenyataanya belum tentu.
  5. Sebagai seorang pengusaha, saya lebih suka kepada pelamar yang motivasi awalnya adalah untuk belajar dan menambah pengalaman. Manusia, harus belajar untuk menambah wawasan dan kematangan dalam bekerja. Beberapa orang telah menjadi seorang pekerja yang handal, loyalitas dan kualitas kerjanya, sehingga masalah gaji bisa diatas UMR. Pihak perusahaan pun tak tanggung tanggung pasti akan memberikan perhatian lebih bagi dirinya.
  6. Pada dasarnya pihak pengusaha dan calon karyawan akan melakukan kesepakatan terhadap pekerjaan. Ada hak dan kewajiban bagi masing masing agar semua diuntungkan dan sama sama rela. Maka semuanya akan berjalan dengan yang dikehendaki.


Beberapa hal catatan saya bagi pelamar kerja, semoga bisa menambah wawasan.

Selamat menikmati hari libur.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun