Mohon tunggu...
Gery Bentham
Gery Bentham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja hukum yang menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pundak untukmu Bersandar

30 Oktober 2015   21:08 Diperbarui: 30 Oktober 2015   21:55 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Tidak ada yang salah ,justru seharusnya seorang lelaki harus mengerti bahwa perhatian sangat dibutuhkan sebagai salah satu ungkapan rasa sayang.Pacarmu?”tanyaku.

“Bagaimana jika kesibukan menjadi alasan untuk tidak memberi perhatian?” .

“Sibuk bukan sebuah alasan untuk tidak perhatian,perhatian itu wajib untuk sebuah hubungan rasa sayang.Ini tentang pacarmu?”

Kamu diam tidak meresponku kembali,justru kamu sedikit menggeser duduk beberapa sentimeter menjauh dariku.Kamu menutup mukamu mengusapnya dan membenarkan beberapa helai rambut yang keluar dari jilbabmu karena tiupan angin.Kepalamu menunduk,menatap sepasang kakimu yang memakai sepatu skets merah jambu mengetuk-ngetuk lantai pavlingblok.Aku terpaku tidak berani mengurai kata apapun.Aku paham seorang wanita tidak ingin diberondong pertanyaan atas pernyataanya,wanita hanya ingin didengarkan untuk menenangkan.

“Sudah tiga hari kita di Jogja,bagaimana jika selamanya saja kita berada disini.Lupakan semua tentang Jakarta hahaha” katamu dengan tawa yang terlihat dipaksa.

Aku hanya merespon dengan sebuah senyuman,ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan kepadamu namun masih belum mampu .

“Hai..”kamu menepuk punggungku dengan keras.

“Iya” hanya kata itu yang aku ucapkan,kamu memanyunkan bibirmu dengan kesal.

Aku merogoh kantong celana cino coklat yang kupakai,mengeluarkan sesuatu yang telah dipersiapkan tanpa sepengetahuanmu “Ini untukmu” .

“Burung bangau dari kertas origami?” tanyamu.Kamu mengambilnya dengan senyum yang mengembang.

“Sebutkan sebuah permintaanmu.Bukankah kamu sangat menggagumi seni origami ini’ Aku mengaruk-garuk kepalaku petanda canggung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun