Mohon tunggu...
Gery Bentham
Gery Bentham Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pekerja hukum yang menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rakyat Geram

15 Juli 2014   07:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:18 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Janji kalian kemanisan hingga muak kami rasakan

Tidak peduli itu pencitraan dan tidak peduli itu tegas kepalsuan

Kami rakyat, hanya butuh makan dan kehidupan yang penuh kelayakan

Siapapun kalian,hentikan perselisihan yang menjurus ke sifat setan

Salam dua jari ataupun salam satu jari,kalian itu jembatan sebuah harapan

Berhentilah saling mendeklarasikan kemenangan,karena menang takdir Tuhan

Terserah kalian mau bagi-bagi kursi,kami lebih senang jika kalian bagi-bagi makanan

Rakyat geram dengan pimpinan masa lalu dan sekarang mengharapkan pimpinan masa depan

Koalisi tenda besar ataupun koalisi tanpa syarat tidak dimengerti rakyat yang kelaparan

Rakyat hanya ingin koalisi kepentingan kami yang menjadi tumpuan

Selamat datang pemimpin untuk masa depan

Yang menang perjuangkan kepentingan rakyat dan harus menerima setiap kritikan

Yang kalah mari menerima tanpa gugatan,atas nama rakyat mari bergenggamantangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun