Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Ketiadaan

7 November 2024   19:58 Diperbarui: 7 November 2024   20:15 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak mampu membayangkan tanpa ketiadaan

Seperti Aku yang tanpa A dengan K serta U-nya

Tanpa yang melekat pada ketiadaan

Sedang ketiadaan lekat dengan keberadaan

Itulah paradoksal yang menghantui dunia 

Sebuah situasi yang diliputi kemungkinan

Situasi yang bekerja pada momentum

yang bekerja tak hanya algoritma saja tetapi juga sudut pandang

Seolah tanpa, padahal mungkin

Seolah ketiadaan, padahal kemungkinan ada

Lalu mengapa selalu ada?

karena ada selalu menampakkan wajah keberadaannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun