Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontestasi Kota Bekasi Fokus pada Prestasi

30 Agustus 2024   22:49 Diperbarui: 14 September 2024   10:50 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Atmosfir Politik lokal saat ini mulai memperlihatkan kehangatannya, terlihat dari persiapan kontestasi pemilihan kepala daerah yang akan segera digelar. Narasi dan gambar serta atribut bertebaran baik di lini massa maupun baliho-baliho dipinggir jalan. Menuju November 2024 sepertinya akan terjadi beberapa keriuhan yang variatif antara satu daerah dengan daerah lainnya dalam membersamai kontestasi suksesi kepemimpinan daerah. Momentum suksesi yang sangat menarik, karena dilaksanakan serentak baik level Gubernur maupun Walikota dan Bupati. Menarik karena berbeda dengan pelaksanaan suksesi sebelumnya pasca reformasi.

Pola suksesi kepemimpinan daerah pada saat itu dilakukan sesuai dengan periode masa jabatan masing-masing daerah atau tidak dilakukan secara serentak. Penyesuaian model suksesi serentak tentu akan memberikan tantangan sendiri bagi masing-masing kontestan. Tantangan yang dihadapi antara lain Komposisi koalisi, model kampanye, dan komunikasi politik lainnya pasca Pemilihan Presiden dan Legislatif. Hal tersebut kemungkinan besar sangat terjadi, karena kemungkinan terdapat perbedaan antara preferensi antara paket kepemimpinan Gubernur dengan Bupati/Walikota. Tantangan tersebut tentu akan menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi modernisasinya budaya politik di Indonesia. Tidak hanya itu saja, hasil pelaksanaan kontestasi suksesi pemilihan daerah serentak tentu akan berdampak kepada permodelan kedepan.


Dalam konteks lokal seperti di kota Bekasi, Perlehatan suksesi kepemimpinan perlu dicermati agar tidak menjadi rutinitas saja. Artinya perhelatan suksesi kepemimpinan daerah sudah seharusnya memiliki value added yang signifikan bagi perkembangan daerah. Sehingga efektifitas perhelatan suksesi kepemimpinan di kota Bekasi mampu berdampak pada parameter pertumbuhan dan kesejahteraan warganya. Tradisi pemaknaan suksesi kepemimpinan perlu menjadi perhatian bagi para kontestan agar hasil yang didapat mampu memberikan trikle down effect sampai level terbawah. Tentu perlu adanya diskursus maupun komunikasi yang perlu disegerakan dari para pemangku kepentingan untuk mendapatkan pemaknaan suksesi kepemimpinan di Kota Bekasi. Diskursus dan komunikasi para pemangku kepentingan secara terbuka dan penuh keikhlasan menjadi kemestian agar proses kebermaknaan suksesi kepemimpinan di kota Bekasi mewujud.

Kontribusi ICMI Orda Kota Bekasi      

Diskursus dan komunikasi untuk menghasilkan kebermaknaan suksesi kepemimpinan khususnya di kota Bekasi menjadi tantangan tersendiri bagi ICMI Orda kota Bekasi. ICMI Orda kota Bekasi sebagai organisasi yang menghadirkan talenta kecendekiawanan dari para anggotanya merupakan potensi yang sangat besar bagi kota Bekasi. Dengan slogan Inspiratif dan Transformatif, ICMI orda kota Bekasi diharapkan mampu mengaktualkan ide dan gagasan para anggotanya agar selalu berkontribusi bagi lingkungan baik di level kota maupun lingkungan terkecil yaitu keluarga. Tanggung jawab sosial sebagai intelektual menjadi ujian yang cukup besar bagi ICMI orda kota Bekasi. Oleh sebab itu, ICMI perlu mencermati suksesi kepemimpinan yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan di kota Bekasi.

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi para kontestan suksesi kepemimpinan paling tidak memiliki hal-hal sebagai berikut :

1. Track record
Track record atau rekam jejak menjadi parameter yang sangat menentukan dalam menentukan progress kepemimpinan kedepan. Tentu rekan jejak disini tidak hanya dimaksudkan jenjang formal sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Tetapi lebih dari itu, para kandidat seyogyanya mampu memberikan gambaran rekam jejak tentang keberpihakan kepada pertumbuhan dan kemaslahatan umat. Bahwa setiap manusia punya salah dan khilaf merupakan sifat yang manusiawi, tetapi proses perbaikan dan kontribusi dari para kontestan atas amanah yang diberikan oleh masyarakat atau organisasi perlu menjadi perhatian. Rekam jejak tersebut menjadi penting untuk melihat layak dan tidak layaknya para kontestan mengemban amanah dari masyarakat untuk memimpin kota Bekasi. Kejelian melihat rekam jejak secara objektif para kontestan tentu menjadi pekerjaan rumah sendiri bagi ICMI orda kota Bekasi. Mengingat banyak interest yang meliputi setiap pandangan dalam melihat rekam jejak para kontestan. Disinilah peran ICMI orda kota Bekasi agar mampu mendudukan secara proporsional sehingga masyarakat mampu melihat rekam jejak para kontestan dengan apa adanya.
     
2. Visi, Misi dan Program Keberlanjutan Pembangunan yang Berbasis Keumatan.
Salah satu ukuran kepemimpinan adalah kemampuan melihat masa depan agar masyarakat awam atau para pengikutnya mampu bersikap optimis dalam menjalankan setiap perannya dalam lingkungan maupun organisasi. Jika rekam jejak sudah diperlihatkan secara proporsional dan apa adanya, tentu visi, misi dan program dapat terlihat jelas dari para kontestan. Masyarakat bisa melihat bagaimana para kontestan membuat Visi, Misi dan strategi pencapaian tujuan organisasi atau lembaga. Tak hanya itu saja, masyarakat juga mampu melihat keberpihakan para kontestan baik kepada para pengikutnya, bukan pengikutnya maupun keberpihakan kepada orang-orang lemah dan tertindas. Basis keumatan dan keberlanjutan haruslah menjadi perhatian bagi ICMI orda kota Bekasi agar pertumbuhan kota Bekasi tak hanya dapat dihitung secara matematis tetapi juga ada sentuhan yang harmonis dengan nilai-nilai kemanusiaan.
 
3. Komitmen yang Kuat dan Ikhlas
Walikota adalah pemimpin tertinggi di level kota dalam hal menjalankan roda pemerintahan. Oleh sebab itu. setiap yang diamanahkan menduduki jabatan tersebut harus memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan roda pemerintah dengan prinsip tata kelola yang baik. Tanpa komitmen yang jelas alih-alih menerapkan tata kelola yang baik kota Bekasi mengulangi masa-masa sebelumnya. Dimana beberapa kali pemimpin di wilayah kota Bekasi tersandung masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi. Disinilah kita bisa melihat tak hanya komitmen tetapi juga keikhlasan yang mesti melekat dalam setiap pemimpin yang akan diberi amanah. Tanpa komitmen dan keikhlasan yang kuat keseimbangan roda pemerintah di kota Bekasi berpotensi stagnan atau hanya mengulang-ulang penyimpangan terhadap tata kelola yang baik. Oleh sebab itu, menjaga komitmen dari para pemimpin pemerintahan tertinggi di kota Bekasi sudah menjadi keniscayaan bagi ICMI orda Bekasi.  

Beberapa parameter tersebut perlu menjadi perhatian yang kuat agar berjalannya roda pemerintahan bisa menghasilkan kebermaknaan yang nyata bagi masyarakat kota Bekasi. Kebermaknaan suksesi yang selalu berfokus pada prestasi bagi kota Bekasi agar ada manfaat yang berkah bagi umat. Sehingga kehangatan hingga mendidihnya suhu politik nasional yang kemungkinan terjadi mampu didinginkan di level kota khususnya oleh ICMI orda kota Bekasi. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun