Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertemu dengan Rahasia yang Tertulis

7 Oktober 2022   15:34 Diperbarui: 7 Oktober 2022   15:39 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menuliskan dalam setiap kata yang diterima

Aku menyimpan dalam setiap pesan yang didengar

Merangkai kata demi kata agar kalimat bisa bermakna meski tak berima

Bersuara dengan nada yang harmonis meski tanpa membahana dan cetar

Tak cukup itu saja, Aku pun mengatur setiap waktu agar selalu bertemu

Dua, tiga atau bahkan lebih, maksud dari setiap manusia agar memberi arti

Pertemuan bernuansa kepentingan khalayak ramai ataupun hanya untuk melepas jemu

Meski waktu hanya dua puluh empat jam dan tujuh hari dalam seminggu, Aku selalu mengerti

Kadang ada aroma kurang sedap setiap pertemuan, tapi sebentar menghilang 

Kadang ada rasa yang kurang pas dalam kata, tapi harus tetap tertata

Menemukan rahasia yang tertulis sangat mudah untuk ditentang

Bahkan mencarinya pun tak perlu dipaksa dengan senjata

Karena dokumentasi begitu tertata dalam setiap tatanan 

Sejarah akan menemukan jawaban dari setiap tanya yang mengada

Mungkin persepsi liar yang memberikan makna dari setiap tatapan

Atau mungkin bisikan masa lampau yang memberi pembeda

 

Aku tak peduli tentang persepsi yang hadir dalam setiap pesan

Yang aku pedulikan hanya menyimpan rapat pesan dengan mulut dan tangan

Karena hanya itulah yang bisa dilakukan hari demi hari menuju pekan

Konteks dan konten bukanlah urusanku selama narasi yang dibangun tak bertentangan 

Oh pertemuan, akulah pencatatmu

Tak maukah kau menggantikan ku bertemu rahasia yang tertulis

Bisakah kau menuliskan sendiri setiap pertemuan yang bersekutu

Bisakah kau menyimpan sendiri setiap pesan yang merilis

Meski semua tak mungkin tergantikan

Karena memang akulah pencatat dan penyimpan setiap kata dan pesan

Karena memang akulah penghubung dari setiap pertemuan

Dan akulah pengantur dari setiap pertemuan yang memberi kesan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun