Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencari Sandaran Hati

1 Februari 2022   04:28 Diperbarui: 1 Februari 2022   04:33 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memandang foto wajah bapak yang nampak tersenyum
Seolah menggambarkan aura penuh warna
Hari ini atau kemarin penuh dengan catatan dalam diktum
Seperti sedang bercerita tentang harapan yang takkan sirna

Menyandar sadar pada akar yang dikelilingi pagar
Adalah kesadaran akan pakar di dunia nalar
Tak seperti akal yang mengepal tapal
Biarkan hati menerabas batas yang berliku lagi terjal

Akupun meratap mantap dan menatap penuh harap
Karena ruang akal menangkal paham yang nakal
Sedang rasa menemukan bahagia tanpa ratap
Lalu kenapa masih kau bersandar pada hal yang fatal

Sejenak akupun melihat gambar yang menampar sadar
Hamparan padi yang menebar terasa hambar
Karena esok mungkin hanya cerita pendek yang pudar
Mungkin sawah itu menjelma menjadi rumah mewah tertutup cadar

Keluasan menjadi kesempitan yang meradang setiap dinding
Pohon - pohon memohon agar tak lagi menjadi beton
Apa daya hasrat dan rasa tak mampu dibendung berbanding
Mereka keluar dengan keliaran monoton seperti siap ditonton

Gambaran fatamorgana seolah menjadi sandaran
Padahal batas pandang selalu memberi pelajaran
Menapaki jalan logika hanya akan membuka luka dan nyeri
Basuhlah dengan kalbu agar masa lalu selalu jadi jalu hari ini atau nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun