Pagi ini mentari bersinar begitu cerah
Tak seperti pagi yang lalu, yang mendung termenung
Terlihat wajahmu penuh kegundahan dan pasrah
Apakah itu pertanda ada asa yang belum sempat kau bendung
Mungkinkah kau berharap berlebih pada realitas
Atau hasrat yang belum bisa terkendali oleh hati
Cobalah mengerti bahwa logika berisi tentang realitas yang berbatas
Mengantarkan entitas pada hati yang berselancar menembus dimensi
Lepaskanlah gelombang hasrat pada kanal yang tak mungkin kau lepas
Agar jiwa ini begitu ikhlas menerima berjumpaan yang kau nanti
Sampai kau mengerti bahwa mentari selalu merindukan lembayung senja untuk berhias
Bersolek bersama keheningan malam bersama sunyi
Sampai kau mengerti juga bahwa sinaran mentari adalah kesementaraan yang memecah
Kesementaraan yang mencari kesempurnaan yang satu menuju kesempurnaan lain
Hilangkanlah rasa cemburu ketika kerinduan akan malam begitu membuncah
Biarkanlah mentari melepaskan kegundahan yang sempat hilang dan terpendam dalam dunia lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H