Respon tersebut diatas menunjukkan bahwa budaya mampu mengantarkan entitas bisnis melakukan tindakan menyesuaikan diri sehingga mampu bertahan dalam kondisi apapun.Â
Penyesuaian yang cepat ataupun lambat memperlihatkan kuatnya budaya agility dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sedangkan berhenti dan kemudian mati dapat kita lihat sebagai kekakuan dalam menyesuaikan kondisi pandemic ini.Â
Kekakuan dan kelincahan merupakan dua hal yang saling bertolak belakang sehingga perlu dipahami agar budaya organisasi atau perusahaan mampu melihat dua tersebut sebagai upaya pilihan kebijakan untuk bertahan atau mati.
Pilihan-pilihan dalam narasi tersebut diatas yang terjadi dalam sebuah organisasi atau peusahaan merupakan salah satu bentuk corporate culture yang harus dibangun agar keberlangsungan bisnis dapat dijaga dalam kondisi apapun. Baik dalam kondisi hujan, panas, musim salju, perubahan teknologi, maupun pandemic sekalipun.Â
Corporate culture merupakan identitas sekaligus upaya perusahaan dalam mempersiapkan keberlangsungan suatu entitas bisnis.Â
Dengan demikian corporate culture harus dibuat dan dikondisikan agar mampu memberikan added value dalam jangka pendek maupun jangan panjang.Â
Banyak contoh kegagalan dan tumbangnya korporasi besar karena langkah dan tindakan dalam mengambil putusan tidak sesuai dengan kebutuhan lingkungan atau zaman.Â
Pilihan kebijakan organisasi atau perusahaan merupakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pertimbangan corporate culture. Keangkuhan dan kedigdayaan sebuah entitas bisnis berpotensi memberikan efek lengah sehingga penyesuaian budaya perusahaan menjadi kaku dan cenderung menggunakan status quo.Â
Jika status quo yang diambil menjadi pilihan kebijakan entitas bisnis tetapi tidak sesuai dengan perkembangan lingkungan maka sangat kuat untuk mengkonfirmasi bahwa entitas bisnis tersebut melakukan bunuh diri.
Pilihan membangun corporate culture yang kuat memang membutuhkan waktu dan endurance yang konsisten agar memberikan efek yang siginifikan pada organisasi atau perusahaan.
Dalam konteks kekinian maka corporate culture harus bisa memberikan solusi agar organisasi atau perusahaan terus berdamai dengan situasi pandemi sehingga mampu terus tumbuh dan berkembang. Sudahkah kita membangun corporate culture? semoga sudah. Â Â