Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemandirian adalah Hak Setiap Bangsa

29 September 2020   16:44 Diperbarui: 29 September 2020   16:52 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dikotomi ekonomi vs kesehatan tidaklah perlu untuk diperdebatkan mana yang lebih dahulu. Tetapi keduanya masih memungkinkan untuk berjalan berbarengan jika pemerintah, dunia industri, civil society dan akademisi bisa berjalan berbarengan dengan memaksimalkan potensi negeri ini.

Lalu bagaimana dengan mengubah pendemi ini menjadi peluang yang menantang. Lagi-lagi kita perlu melihat lebih dalam lagi lingkungan, masyarakat dan budaya yang ada disekitar kita. Banyak bermunculan usaha-usaha rumahan yang sangat potensial tumbuh berkembang. 

Data BPS yang menyatakan bahwa dari 90.967 responden yang disurvey dari bulan September 2020 menyatakan bahwa hampir 62% orang bekerja dari rumah. Dan dari survey tersebut juga dapat kita lihat bahwa diawal pandemi bulan April sampai Juni 2020 sebanyak 53% Responden menyatakan bahwa pengeluaran mereka menjadi lebih besar dari sebelum pandemi.  

Lalu apa yang perlu dibaca dari data tersebut, artinya telah terjadi perubahan pola kerja, pola hidup dan pola interaksi yang sangat berpotensi bisa di monetize. Tentu banyak solusi yang ditawarkan agar perubahan pola hidup dan pola interaksi mampu menjadi peluang yang positif bagi setiap insan.

Dengan demikian adanya pembatasan ruang gerak, interaksi sosial secara konvensional atau tatap muka, bersalam-salaman dan berkomunikasi tentu perlu ada penyesuaian diri. Mobilitas yang sebelumnya begitu bebas dijalani sekarang tak bisa dilakukan secara sembarangan. iIteraksi yang terbatas baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar juga perlu dipilih dan dipilah agar kita semua bisa saling menjaga atas penurunan kondisi pandemi ini. Tidak mudah tetapi masih mungkin untuk kita bisa mencegah secara massif dengan cara bergotong-royong dan bahu-membahu. 

Pada akhirnya hanya kita atau bangsa inilah yang bisa mengubah nasibnya sendiri untuk keluar dari pandemi karena bangsa ini telah diberikan karunia berupa bumi, air, angin dan cahaya serta segala isinya untuk dikelola. 

Kuncinya adalah Leadership skill yang mampu mengelola seluruh resources yang dimiliki hingga mampu mengarahkan orchestra agar Pemerintah, Industri, Civil Society dan Akademisi menghasilkan nyanyian alam yang merdu hingga keberlangsungan interaksi sosial dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara  mampu dijalankan secara alamiah hingga menyatu dengan lingkungan. Dan Kemandirian Pangan dan Energi yang menjadi hak setiap bangsa akan segera terwujud. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun