Memandang cakrawala yang tenang terasa tegang
Seperti akan datang gelembung riuh gelombang
Mata terpejam hati menghujam dalam hening yang hilang
Sunyi meliputi sepi menguliti bumi dihamparan kenyataan yang lapang
Lapang yang semu karena batas selalu menghadang
Batas memberi waktu  pada kebebasan berkreasi
Meluangkan masa hingga lepaskan gagasan menembus dimensi
Melewati titik diam dan mengarungi sudut pandang yang saling menegasi
Mencari kesimbangan yang hilang dari diri hingga nanti hadir kembali
Ada batas lupa yang mengada dan ada batas pandang yang menghadang diri
Â
Batas itu memberikan realitas diri yang nyata dan pantas
Seperti kertas yang terkumpul dari kristalisasi pohon yang ihklas
Ada bibit, ada biji, ada pohon yang setiap detik memberi arti pada realitas
Memberi ruang pada pena yang menari -- nari diatas lembaran yang berbatas
Sepertinya gambaran kertas memberikan ruang kebebasan bagi ide yang membekas
Karena batas adalah langkah pertama menuju kebebasan yang paripurna
Seperti cakrawala yang memberi spirit cinta sejati untuk mendayungkan asa
Yang setiap dayungannya adalah legasi atas makna yang menyempurna
Walau riak dan ombak menghalau bak ego dan Id, yang superego sebagai nahkoda
Perahupun tetap akan sampai pada pulau harapan yang dipuja
Maka, Bahagialah pada batas yang meretas semua kebebasan
Seperti merpati yang menghempaskan sayap -- sayap dengan senyap
Mencari makna dari setiap kepakannya, merajut kembali cerita yang pernah lenyap
Hingga batas yang terasa pengap menjadi bebas penuh tatap
Dan senyum cahaya yang terang terlihat jelas dan mantap
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI